Beranda Edukasi Pendidikan KKN DDP UNS-IPB Integrasikan Data Spasial dan Sosial di Desa Paranggupito, Wonogiri

KKN DDP UNS-IPB Integrasikan Data Spasial dan Sosial di Desa Paranggupito, Wonogiri

Mahasiswa KKN DDP UNS-IPB tengah melakukan foto bersama / Foto: Istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Sebanyak 20 mahasiswa UNS Surakarta dan 3 mahasiswa IPB melakukan kolaborasi dalam program Kuliah Kerja Nyata Data Desa Presisi (KKN DDP) di Desa Paranggupito, Kecamatan Paranggupito, Kabupaten Wonogiri.

Ketua KKN DDP, Diva Primadani menjelaskan, KKN Data Desa Presisi merupakan salah satu program KKN baru, yang melibatkan kerja sama dua perguruan tinggi, yakni Universitas Sebelas Maret Surakarta (UNS) dan IPB University.

Ia menjelaskan, program kerja KKN DDP yang berlangsung dari 4 Juli-18 Agustus 2002 tersebut, memiliki fokus kegiatan pada integrasi data spasial dan sosial desa, melalui proses digitalisasi.

Mahasiswa KKN DDP UNS-IPB tengah melakukan pengambilan citra drone / Foto: Istimewa

Dijelaskan Diva, dalam program KKN DDP itu, integrasi data spasial dilakukan melalui pemetaan dengan citra drone dan melalui diskusi dengan tokoh-tokoh penting terkait batas administrasi desa, dusun, RW maupun RT.

Sedangkan terkait data sosial, integrasi data dilakukan melalui sensus penduduk dengan menggunakan aplikasi Merdesa, yakni aplikasi sensus yang dibuat oleh IPB.

Diva memaparkan, proses pengambilan citra drone dimulai dengan menentukan misi, pengambilan gambar drone dan didapatkan 55 misi yang harus diambil.

Setelah pengambilan gambar drone selesai dilakukan, hasil drone diproses dengan menggunakan aplikasi spasial hingga dihasilkan citra drone yang siap dipakai.

“Dari hasil ini, tim spasial melanjutkan proses pemetaan dengan membuat lima peta tematik dan peta kerja yang nantinya akan dipakai untuk sensus penduduk,” jelasnya.

Adapun pendataan sensus penduduk dilakukan dengan menggunakan aplikasi Merdesa. Sensus tersebut dilakukan kepada setiap keluarga di Desa Paranggupito.

Pengumpulan data tersebut dilakukan oleh para enumerator yang merupakan warga dari Desa Paranggupito dengan menggunakan handphone masing-masing. Sebelumnya, para enumerator telah mendapatkan pelatihan penggunaan aplikasi oleh mahasiswa KKN UNS-IPB.

Dijelaskan Diva, setidaknya ada enam aspek pertanyaan yang terdapat di aplikasi Merdesa. Enam aspek tersebut mengenai kesejahteraan rakyat, di antaranya identitas keluarga, sandang pangan dan papan, pendidikan dan kebudayaan, kesehatan, pekerjaan, dan jaminan sosial, kehidupan sosial, perlindungan hukum dan HAM, infrastruktur dan lingkungan hidup.

Melaui tahapan pekerjaan tersebut, jelas Diva, output dari program KKN DDP tersebut adalah penyediaan data spasial dan sosial yang presisi, yang dibukukan menjadi Buku Monografi Desa Paranggupito.

Muatan spasial dari buku monografi tersebut adalah peta batas administrasi, peta infrastruktur, peta guna lahan, peta orthophoto dan peta topografi.

Mahasiswa KKN DDP UNS-IPB tengah melakukan pemetaan / Foto: Istimewa

Sedangkan, muatan sosial dalam buku monografi itu mulai dari data demografi, data sandang, pandang dan pangan, data pendidikan dan kebudayaan, data kesehatan, pekerjaan dan jaminan sosial, dan data sosial, hukum dan HAM.

Kepala Desa (Kades) Paranggupito, Dwi Hartono mengaku pemerintah desa sangat terbantu dengan adanya program Data Desa Presisi dari mahasiswa KKN UNS dan IPB.

Meskipun selama ini pemerintah desa terus melakukan pembaruan data, kelak buku monografi tersebut bisa menjadi acuan dalam menentukan arah kebijakan.

“Kami sangat senang. Mereka melibatkan warga dan perangkat desa dalam program ini. Harapannya nanti, hasilnya bisa bermanfaat bagi desa. Kebijakan yang kami ambil bisa tepat sasaran dan efisien,” kata Dwi Hartono. Redaksi