Beranda Daerah Boyolali PMK Melandai, Vaksinasi Ternak di Boyolali Tak Dikendorkan

PMK Melandai, Vaksinasi Ternak di Boyolali Tak Dikendorkan

Foto ilustrasi petugas tengah melakukan vaksinasi terhadap ternak sapi / Foto: Dok Joglosemarenws

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Gencarnya vaksinasi ternak berdampak positif terhadap kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Boyolali.

Paparan PMK pun mulai melandai dengan angka suspek PMK tinggal 621 ekor.

“Betul, ini juga tak lepas dari masifnya vaksinasi serta ketaatan peternak menjaga kebersihan kandang,” ujar Kepala Disnakan Boyolali, Lusia Dyah Suciati, Kamis (20/20/2011).

Dijelaskan, berdasarkan data per-17 Oktober, sisa kasus PMK sebanyak 621 ekor. Dengan penambahan ternak sembuh 114 ekor.

Sedangkan total kasus suspek mencapai 5.842 ekor. Kasus positif 32 ekor dan mati 112 ekor. Kasus ternak dipotong paksa ada 14 ekor. Lalu yang dijual ada 121 ekor.

“Namun, angka kesembuhannya tinggi. Sudah mencapai 5.006 ekor. Sehingga total tracing mencapai 11.997 ekor dengan pengobatan yang kami lakukan pada 5.874 ekor.”

Terkait pengendalian PMK, dilakukan dengan vaksinasi dan penandaan ternak. Yakni pemakaian ear tag pada telinga sapi oleh surveilans. Penandaan dilakukan pada semua ternak sapi dan kerbau. Penandaan ini juga dilengkapi barcode. Sehingga pembeli bisa melakukan scan barcode dan akan mendapatkan informasi secara daring.

Baca Juga :  Datangi UD Pramono, Ini Janji Menko Zulkifli Hasan

“Calon pembeli bisa mengetahui identitas sapi dan pemiliknya serta kesehatan hewan yang bersangkutan. Jadi tak perlu bingung saat membeli ternak.”

Adapun vaksinasi dilakukan dalam tiga tahap. Tahap pertama, kedua atau revaksinasi dan booster. Dengan jarak vaksin pertama dan kedua selama satu bulan. Kemudian dilanjutkan vaksin booster dengan jarak enam bulan setelah vaksin PMK yang kedua.

“Kini, vaksin tak lagi menyasar daerah hijau. Ternak yang baru sembuh dari PMK bisa langsung mendapatkan vaksin.”

Vaksinasi pertama dapat 4.900 dosis dan tersalurkan untuk 4.896 ekor atau 99,92 persen. Disnakan kembali mendapat alokasi revaksinasi sebanyak 24.950 dosis dan tersalurkan 3.858 ekor. “Lalu tambahan vaksinasi pertama mendapat 20.075 dosis dan tersalurkan 12.641 ekor.” Waskita