Beranda Daerah Sragen Nekat Terobos Palang, Kakek 69 Tahun asal Gondang Tewas Tersambar Kereta Api

Nekat Terobos Palang, Kakek 69 Tahun asal Gondang Tewas Tersambar Kereta Api

Mbah Yo, kakek asal Gondang yang tersambar KA Rangga Jati usai menerobos palang, saat dilarikan ke RSUD Sragen sebelum akhirnya meninggal dunia. Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seorang kakek berusia 69 tahun bernama Giyo alias Mbah Yo meninggal dunia setelah menerobos palang kereta api di pintu perlintasan JPL 57 KM 222+243 Kedungbanteng, Dukuh Grasak RT 44, Desa Gondang, Kecamatan Gondang, Sragen.

Mantan penjaga SD asal Dukuh Baben RT 48, Desa Gondang, Kecamatan Gondang itu meninggal setelah tersambar kereta api (KA) Rangga Jati yang melintas saat korban menerobos palang.

Sempat dilarikan ke rumah sakit, kakek malang itu akhirnya mengembuskan nafas terakhirnya di rumah sakit.

Data yang dihimpun di lapangan, insiden kecelakaan di perlintasan itu terjadi di hari Jumat (16/12/2022) siang pukul 12.50 WIB.

Kapolres Sragen, AKBP Piter Yanottama melalui Kapolsek Gondang Iptu Sudarmaji mengatakan kejadian bermula ketika korban berjalan kaki dari utara perlintasan hendak pulang ke rumahnya yang ada di selatan palang.

Sesampai di pintu perlintasan, palang sebenarnya sudah menutup. Namun korban yang sudah pikun, nekat menerobos dengan masuk lewat celah bawah palang.

Baca Juga :  SMK Negeri 1 Plupuh Sragen Gembleng Mental dan Karakter Siswa Tangguh Bertajuk Jalan Ninja SKANIP Melalui Penyebaran Sepuluh Kebijakan

Nahas, saat korban menyeberang di rel, dari arah barat (Sragen) melaju KA Rangga Jati berkecepatan tinggi. Saat itu, tangan korban langsung tersambar sehingga membuat tubuhnya hilang keseimbangan.

“Sebenarnya sudah diteriaki warga, tapi Mbah Yo ini sudah pikun dan tak mendengar sehingga tetap jalan menerobos palang. Enggak tertabrak tapi awalnya tangannya yang keserempet kereta, karena sudah tua tubuhnya oleng lalu ikut kesambar juga. Lukanya patah di tangan dan lecet di kepala belakang,” paparnya kepada JOGLOSEMARNEWS.COM , Sabtu (17/12/2022).

Sesaat usai kejadian, korban langsung dilarikan ke RSUD dr Soehadi Prijonegoro Sragen.

Iptu Sudarmaji menuturkan saat kejadian kondisi korban sebenarnya masih cukup kuat dan lukanya terbilang tak terlalu parah.

Namun karena kondisinya sudah tua, korban akhirnya meninggal dunia ketika menjalani perawatan di rumah sakit.

“Waktu kejadian sebenarnya masih cukup kuat, pas di rumah sakit kemudian meninggal,” ujarnya.

Ditambahkan, korban merupakan pensiunan penjaga SD di wilayah setempat. Selama ini korban dikenal memiliki gangguan pikun dan sering berjalan kaki menyeberang perlintasan tersebut.

Baca Juga :  Sudaryono Janjikan Hadiah Motor Nmax bagi Kader Peraih Suara Terbanyak dalam Upaya Menangkan Bowo-Suwardi di Pilkada Sragen 2024

Beberapa kali warga sempat memergoki dan meneriaki saat menerobos, akan tetapi kondisi kepikunan membuat korban mengabaikan.

“Kemarin itu habis jalan kaki ke utara jalan mau pulang karena rumahnya di selatan rel. Korban ini sering jalan kaki dan nyeberang perlintasan tanpa menghiraukan rambu. Karena kondisinya memang sudah pikun,” tandasnya. Wardoyo