SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Menjelang pemilihan Ketua HIPMI Solo, salah satu calon, Astrid Widayani menyempatkan diri untuk sowan ke sesepuh sekaligus mantan Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo, atau yang akrab disapa Rudy.
Pertemuan itu terjadi ketika Astrid mendatangi tempat “mesanggrah” FX Rudy di Taman Sunan Jaga Kali di Pucang Sawit, Solo pada Rabu (21/12/2022) sore.
Untuk diketahui, Taman Sunan Jaga Kali adalah sebuah taman rekreasi yang digagas oleh FX Rudy, dan dikembangkan bersama masyarakat setempat selepas dari jabatannya sebagi Walikota Solo Februari 2021.
Dalam kesempatan itu, Astrid bahkan sempat diajak berpesiar bersama FX Rudy di sepanjang beningnya aliran sungai Bengawan Solo menggunakan perahu.
Pertemuan tersebut berlangsung dalam suasana yang sangat cair dan informal. Bahkan perbincangan keduanya berlangsung di taman, di bawah rindangnya pohon beringin.
Latar belakang kejawaan yang begitu kental dari FX Rudy terasa sangat mewarnai dalam obrolan tersebut. Salah satu yang disampaikan Rudy mengenai sosok pemimpin adalah “3 NGA”.
Pertama adalah NGAyomi yang berarti melindungi, kedua, NGAyemi atau memberi rasa aman dan ketiga adalah NGAyani, yang bermakna memperkaya.
“Tapi memperkaya ini bukan dalam konteks materi, melainkan ilmu. Karena itu pemimpin harus memperkaya ilmu lewat laku dan pengalaman lewat perjumpaan. Dengan begitu idealnya pemimpin harus sering turun ke bawah, menyerap aspirasi masyarakat,” papar Rudy.
Dalam kaitan dengan itu, Rudy menjelaskan bahwa pola pengambilan kebijakan pun harus berjalan runtut dan sistematis. Mulai dari MENDENGAR, MELIHAT dan BERBUAT (mengeluarkan kebijakan).
“Jangan melompat, misalnya baru mendengar kabar langsung mengeluarkan kebijakan. Ini bisa tidak klop, kebijakan bisa terjadi tidak sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Maka setelah mendengar, harus melihat sendiri kenyataannya, memahami persoalannya dan baru sebelum akhirnya mengeluarkan kebijakan,” paparnya.
FX Rudy juga berpesan untuk calon-calon pemimimpin mengenai filosofi LA. Pertama, LAmun bisa banter, aja ndhisiki (Meskipun bisa cepat, jangan mendahului-red). Maknanya, kalau mampu bergerak cepat jangan bergerak sendiri, namun harus mau dan mampu menggerakkan orang lain.
Kedua, LAmun bisa pinter aja minteri (Meskipun bisa pandai, jangan menggunakan kepandaian itu untuk mengakali orang lain atau untuk sebuah kesombongan-red).
“Jangan minteri, tapi minterke. Minteri artinya menggunakan kepandaiannya untuk mengakali orang lain, kalau minterke, menularkan kepandaianya kepada orang lain, memberi motivasi dan lain-lain yang tujuannya positif,” papar FX Rudy.
Ketiga, LAmun sekti aja mateni (meskipun sakti, jangan membunuh-red). Makna yang terkandung dalam ungkapan ini adalah, ketika orang memegang kekuasaan, pantang untuk membunuh orang lain.
“Misalnya menghambat karir bawahan, atau membunuh karakter seseorang,” lanjut Ketua DPC PDIP Solo tersebut.
Satu hal lagi pesan yang disampaikan Rudy, yakni menjadi pemimpin itu harus memiliki sikap MELAYANI, bukan memerintah. Dalam filosofi Jawa, hal itu digambarkan dalam sosok tokoh Semar.
“Jangan hanya seperti lilin, tapi jadilah lilin yang rela membakar dirinya sampai leleh untuk menerangi sekitarnya,” pesan Rudy.
Dari beberapa filosofi Jawa tersebut, Rudy merangkumnya menjadi lima prinsip kepemimpinan yakni: Jujur, disiplin, melayani, organisasi dan gotong royong.
Dalam konteks pemimpin perempuan, Rudy menegaskan, bahwa kaum perempuan memiliki kans yang besar untuk menjadi pemimpin, termasuk salah satunya di HIPMI. Pasalnya, perempuan lebih cenderung fleksibel terhadap dinamika.
“Yang penting perempuan harus mau menunjukkan kemampuan. Pertama yang harus dipegang adalah jujur. Disiplin, dan prinsip-prinsip yang lain nanti akan mengikuti,” papar dia.
Di akhir pesannya, Rudy mengatakan bahwa HIPMI bisa digunakan sebagai alat perjuangan untuk memberikan kemanfaatan bagi masyarakat banyak.
Misalnya, bagaimana HIPMI bisa membantu masyarakat kecil, dan para pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Contohnya, taman ini (Sunan Jaga Kali-red) memberikan ruang bagi ekonomi masyarakat bisa tumbuh dan berkembang. Jadi bagaimana misalnya, HIPMI ke depan mampu mendorong perkembangan UMKM sesuai zamannya,” tutur Rudy.
Astrid sendiri mengaku menjadikan FX Rudy sebagai pribadi, ikon dan rujukan baginya. Banyak pelajaran yang ia petik dari sosok tersebut selama menjabat sebagai Walikota Solo, baik melalui ujaran maupun kebijaknnya ataupun dalam kehidupan keseharian hingga saat ini.
Ia mengaku, bukan hanya ujaran dan wejangan saja yang ia peroleh dari FX Rudy, melainkan juga dari karyanya. Menyaksikan Taman Sunan Jaga Kali, telah membuka inspirasi dan pikirannya bagaimana konsep mengembangkan pariwisata di Kota Solo ke depan. Suhamdani