SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Istri aktivis, Wiji Thukul, Dyah Sujirah (55) alias Sipon meninggal dunia, Kamis (5/1/2023) siang pukul 13.30 WIB.
Wahyu Susilo, adik Wiji Thukul saat dihubungi membenarkan kabar tersebut.
“Iya (benar). Saya masih di Jakarta, jadi siang tadi dapat kabar tiba-tiba serangan jantung, terus dibawa rumah sakit Hermina Solo, gak tertolong gitu,” ujarnya.
Selain serangan jantung, Dyah juga diketahui memiliki riwayat gula hingga diamputasi kakinya.
Sementara itu menurut sesepuh Kampung Kalangan, Tri Wiyono, sebelum meninggal, hari sebelumnya. Dyah sempat mengeluhkan tidak kuat menahan sakit.
“Pagi bilangnya sambat ga kuat, mau makan sambat ga doyan. Pagi sempat beli soto. Makan cuma dikit beberapa sendok, terus bilang ga kuat. Pulang tidur, sore sampai malam sambat (mengeluh) terus. Lalu sama Fajar (anak kedua) dibawa ke rumah sakit Hermina dibantu warga,” terangnya.
Dyah alias Sipon tinggal di Kampung Kalangan RT 01, RW 14, Kelurahan Jagalan, Kecamatan Jebres bersama dengan kedua anaknya Fajar Merah dan juga Nganthi Wani.
“Dia sering keluar, interaksi dengan warga. Gak pernah mengeluh, mengeluh hanya satu hari kemarin, orangnya baik,” pungkas Tri Wiyono.
Dyah Sujirah rencananya akan dimakamkan di Astono Purwoloyo, Pucang Sawit, Surakarta, pada pukul 10.00 WIB.
Sementara itu Wiji Thukul sendiri adalah seorang aktivis dan penyair di zaman orde baru. Wiji Tukul adalah satu dari 13 orang hilang pada 1997-1998 menjelang tumbangnya rezim Orde Baru. Ando