Beranda Umum Nasional Terbuka Kemungkinan Koalisi Perubahan dan KIB Bergabung, Seperti Ini Spekulasi Nasib Anies

Terbuka Kemungkinan Koalisi Perubahan dan KIB Bergabung, Seperti Ini Spekulasi Nasib Anies

Mantan Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan yang sekaligus Bacapres dari Koalisi Perubahan / Tribunnews

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Dinamika politik menjelang 2024 makin fluktuatif dan cair. Salah satunya, hal itu kentara dari kunjungan Partai NasDem dan PKS ke kantor DPP Partai Golkar belum lama ini.

Tercatat NasDem menjadi parpol pertama yang mengunjungi Partai Golkar pada Rabu (1/2/2023) lalu. Sementara PKS melakukannya seminggu berselang, yaitu Selasa (7/2/2023).

Masing-masing elit Parpol tersebut yaitu Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh dan Sekjen PKS, Habib Aboe Bakar Alhabsyi mengungkapkan adanya peluang bergabung dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang kini beranggotakan PAN dan PPP tersebut.

Surya Paloh sendiri menyatakan tidak menolak adanya kemungkinan koalisi antara NasDem dengan Golkar atau KIB.

“Kita akan lihat ke depan bersama-sama dengan spirit kebersamaan yang semakin dekat satu sama lain,” ujar Surya Paloh.

Senada dengan Paloh, Alhabsyi mengaku PKS juga tidak menutup kemungkinan akan berkoalisi dengan Golkar pada Pemilu 2024 nanti.

Bahkan, anggota Komisi III DPR itu mengatakan adanya kemungkinan juga Koalisi Perubahan juga bergabung dengan KIB.

“Serba mungkin yang kita belum tahu situasinya,” ujarnya.

Baca Juga :  Ekonom Ingatkan Pemerintah Ekstra Hati-hati Naikkan Iuran BPJS, Ini Sebabnya

Padahal, di sisi lain, Koalisi Perubahan yang beranggotakan NasDem, Demokrat, dan PKS telah mengumumkan akan mengusung eks Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan sebagai bakal calon presiden (Bacapres) 2024.

Lalu bagaimana nasib Anies Baswedan jika NasDem dan PKS ikut bergabung ke KIB?

Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar, Ujang Komarudin pun mengatakan, jika itu terjadi maka  Anies Baswedan kemungkinan besar tidak menjadi Capres yang akan diusung.

Ujang menilai Anies akan menjadi cawapres dari capres yang diusung KIB atau justru tidak dicalonkan sama sekali.

“Ya, kalau betul-betul PKS dan NasDem gabung KIB, ya mungkin Anies bisa jadi cawapres ataupun bisa terlempar. Tergantung dari para elit atau petinggi partai itu,” tuturnya ketika dihubungi Tribunnews.com, Rabu (8/2/2023)

Kendati demikian, jika Anies menjadi cawapres dari KIB, Ujang menduga akan dipasangkan dengan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo.

“Mungkin komprominya bisa saja NasDem PKS mengusulkan Anies sebagai cawapres, capresnya (KIB) kan kemungkinan Ganjar,” ujarnya.

Namun, ketika KIB memasangkan Ganjar dengan Menteri BUMN, Erick Thohir sebagai cawapres, maka peluang Anies untuk berkontestasi di Pilpres 2024 mendatang sudah tertutup rapat.

Baca Juga :  Jelang Pilkada, Mensos Tetap Akan Salurkan Bansos yang Bersumber dari APBN dalam Bentuk Uang, Bukan Barang

Hanya saja, Ujang menganggap di dunia politik semua bisa terjadi sehingga dapat dilihat nanti ketika partai politik (Parpol) atau koalisi mendaftarkan capres dan cawapres yang diusung ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada 19 Oktober-25 November 2023 mendatang.

“Di politik kan segala kemungkinan bisa terjadi, makannya kita lihat nanti hingga November 2023 nanti ketika pendaftaran capres-cawapres di KPU seperti apa,” pungkasnya.

www.tribunnews.com