Beranda Daerah Boyolali Luar Biasa, Ada Lomba Pacuan Kuda di Lereng Merapi-Merbabu di Desa Sukabumi...

Luar Biasa, Ada Lomba Pacuan Kuda di Lereng Merapi-Merbabu di Desa Sukabumi Boyolali yang Sempat Vakum 20 Tahun

acuan kuda digelar di Lapangan Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, Jumat - Minggu (17- 19/2/2023). Lomba diikuti 73 peserta dari berbagai daerah. Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM Pacuan kuda digelar di Lapangan Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo, Jumat – Minggu (17- 19/2/2023). Lomba diikuti 73 peserta dari berbagai daerah.

Selain lokal Boyolali, peserta juga berasal dari Soloraya, bahkan hingga Jakarta. Ada juga peserta dari Lampung, Sumatra.

Kemeriahan terlihat sangat kentara. Para penonton antusias melihat jalannya lomba. Suasana makin meriah saat ada joki yang jatuh dari atas kudanya.

Kondisi lapangan yang licin karena hujan menjadi tantangan tersendiri bagi para peserta. Tiap peserta wajib menempuh jarak 1.000 meter atau 4 kali putaran.

Menurut Abenk, salah satu joki, kondisi lapangan memang sangat ekstrem.

“Kesulitannya kudanya ya agak nakal. Kemudian lapangan licin karena mungkin hujan dan faktor tanah yang aslinya,” katanya.

Baca Juga :  Pertanda Apa Ini, Hasil Survei Proximity Indonesia Agus Irawan- Dwi Fajar Nirwana Unggul Tinggalkan Marsono - Saifulhaq Mayyazy di Pilkada Boyolali 2024

Senada, M Nasir, peserta lainnya juga mengakui, sebenarnya lapangan sudah bagus. Sayangnya terlalu licin dan belokan terlalu menikung.

Sunandar Prihanto, ketua Pordasi Boyolali mengatakan, dirinya senang ada lomba pacuan kuda seperti ini. Apalagi lomba seperti ini sempat vakum 20 tahun.

“Kita 20 tahun tidak ada kegiatan pacuan kuda di Boyolali. Maka kita mencoba membangkitkan kembali geliat olahraga berkuda yang ada di Boyolali,”katanya.

Dijelaskan, kejuaraan ini diikuti oleh 73 peserta dan kuda dari 5 provinsi. Yaitu, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur dan DIY.

“Kita mempertandingkan 13 kelas dan untuk memperebutkan juara umum. Ada kelas free for all yang diikuti oleh kuda-kuda juara dari masing-masing kelas. Jadi, mereka bertarung untuk memperebutkan juara umum.” Waskita