JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus dosen UII Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) yang sebelumnya dilaporkan hilang, akhirnya sudah ditemukan.
Hal itu sebagaimana dilaporkan oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu), di mana antara AMRP dan pihak keluarga sudah berhasil berkomunikasi.
Sebagaimana diberitakan, Rafie dikabarkan hilang kontak setelah mengikuti kegiatan mobilitas global di University of South-Eastern Norway (USN) pada Minggu (5/2/2023).
Kemudian setelah terlacak di Boston, Amerika Serikat (AS), Kemlu dan KJRI New York mengabarkan bahwa telah menjalin komunikasi langsung dengan Rafie.
Demikian disampaikan Direktur Perlindungan WNI, Judha Nugraha.
“Konjen RI New York juga telah bertemu langsung dengan beliau. Saat ini AMRP (Ahmad Munasir Rafie Pratama) berada di AS dan Alhamdulillah dalam keadaan aman,” kata Judha, Jumat (24/2/2023).
Diketahui Rafie telah berkomunikasi dengan pihak keluarga di Indonesia dan pihak UII menjelaskan kondisinya, termasuk kondisi kesehatannya saat ini.
Selain itu, Judha mengatakan bahwa penanganan hilangnya Rafie dinyatakan telah selesai karena Rafie sudah ditemukan dalam keadaan selamat dan aman, serta sudah adanya komunikasi antara Rafie dengan keluarga dan UII.
“Kemlu dan KJRI New York akan terus memantau kondisi AMRP (Ahmad Munasir Rafie Pratama) dan memberikan pelayanan dan pelindungan sebagaimana diperlukan,” ujarnya.
Kemlu menyatakan Rafie dan keluarga memohon adanya ruang private dan permintaan tersebut penting untuk dihormati.
“Maka berbagai macam spekulasi mohon dapat dihentikan,” tutupnya.
Penyebab Rafie Ubah Rute Penerbangan
Pihak UII sendiri sudah mencermati alasan kondisi kesehatan dari Rafie yang menjadi penyebab pengalihan rute penerbangan ke AS.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Rektor UII, Fathul Wahid.
“UII telah mencermati alasan kondisi kesehatan mas Rafie yang menjadi penyebab pengalihan rute penerbangan ke Amerika Serikat dan disampaikan melalui penjelasannya di dalam balasan email,” ujar Fathul, dikutip dari Tribunjogja.com, Jumat (24/2/2023).
Fathul mengatakan, pihak kampus menerima pesan dari Rafie, termasuk permohonan maaf yang sebesar-besarnya dari Rafie kepada rektor dan seluruh civitas academica UII Yogyakarta atas kegaduhan yang sudah ia timbulkan.
UII Yogyakarta, kata Wahid pun mendoakan semoga Rafie lekas mendapatkan kembali kesehatan yang prima.
“UII akan memberi pendampingan dan dukungan layanan kesehatan bagi Rafie, apabila diperlukan,” jelasnya.
Sebelumnya, Kadiv Hubungan Internasional Polri, Irjen Krishna Murti menyebutkan bahwa Rafie tidak hilang, melainkan mengubah rute penerbangan.
Sebelumnya diketahui bahwa Rafie dilaporkan hilang di Norwegia dan informasi terakhir terlacak di Boston, Amerika Serikat.
Rafie diketahui mengubah rute penerbangan dari Turki ke Indonesia, menjadi Turki ke AS.
Selain itu, Krishna juga mengungkapkan bahwa hasil koordinasinya dengan berbagai pihak, Rafie diketahui sudah memesan tiket ke Amerika.
“Ada bukti elektronik yang bersangkutan memesan pesawat Istanbul-Boston sebelum berangkat dari Jakarta, baru ditemukan, setelah katanya hilang,” kata Khrisna, Selasa (21/2/2023).
Kemudian, ketika Rafie melakukan check in dari Istanbul menuju Amerika Serikat, semua komunikasi sudah dimatikan olehnya.
Kepala Divhubinter Polri, Irjen Pol Krishna Murti, memberi pernyataan soal Dosen UII yang dikabarkan hilang, Senin (20/3/2023).
Ia mengatakan dosen tersebut tak hilang, melainkan mengganti rute perjalanan tanpa memberi tahu siapapun.
Kemlu melaporkan bahwa Dosen UII, Rafie yang sebelumnya dilaporkan hilang kini sudah berkomunikasi dengan keluarga.
Kepala Divhubinter Polri, Irjen Pol Krishna Murti, memberi pernyataan soal Dosen UII yang dikabarkan hilang, Senin (20/3/2023).
Ia mengatakan dosen tersebut tak hilang, melainkan mengganti rute perjalanan tanpa memberi tahu siapapun.
“Setelah masuk Amerika, kita juga sudah dapat nomor Amerikanya dia tapi gak nyala.”
“Tapi kan beli nomor di Amerika gampang, saya rasa cuma ngasih passport,” kata Krishna.
Lantaran hal tersebut, Krishna mengatakan bahwa Rafie tidak hilang, tetapi mengubah rute.
“Dia bukan menghilang. Nanti tahu-tahu pulang dalam kondisi apa, sementara satu Indonesia sudah heboh.”
“Jadi sementara kita menganggap beliau mengubah rute perjalanan dengan rutenya adalah Boston, Amerika, dengan kepentingan yang kita tidak tahu. Sementara kita menganggap demikian,” katanya.
Kronologi Perjalanan Rafie
Berikut kronologi perjalanan Rafie dari Oslo, Norwegia hingga tidak terlacak setelah di Istanbul, Turki:
- Minggu, 5 Februari 2023
Diketahui, terdapat empat orang dari UII, termasuk Fathul Wahid dan Rafie berkunjung ke University of South-Eastern Norway (USN) untuk mempererat kerja sama kedua universitas.
Agenda tersebut sebagai dukungan pendanaan dari Uni Eropa melalui skema Erasmus+.
- Sabtu, 11 Februari 2023
Setelah sepekan beraktivitas di USN, tim UII meninggalkan Norwegia melalui bandara di Oslo.
Dari situ diketahui bahwa Fathul berjumpa terakhir dengan Rafie di Oslo, pada malam 11 Februari 2023.
Tim terbagi menjadi tiga penerbangan berbeda.
Rafie sendirian dalam penerbangan kembali ke Indonesia, melalui Istanbul, Turki.
Menurut rencana yang tersampaikan secara lisan, rute perjalanannya adalah Oslo-Istanbul-Riyadh-Istanbul-Jakarta.
Rafie pun tidak berbagi informasi penerbangan detail kepada kolega di UII bahkan istrinya.
- Minggu, 12 Februari 2023
Rafie diketahui mengirimkan pesan terakhir kepada istrinya pada 12 Februari 2023 siang, beberapa saat sebelum menaiki pesawat ke Istanbul yang berbunyi ‘menunggu boarding’.
Namun, sejak saat itu, Rafie tidak pernah mengirimkan pesan lagi.
Beragam upaya mengontak melalui beragam kanal daring, termasuk email, diupayakan, tetapi belum satu pun yang direspons oleh Rafie.
Update Sabtu 18 Februari 2023, ditemukan jejak aktivitas digital di Istanbul, Turki yang dilakukan oleh Rafie.
Rafie sempat terhubung Internet melalui koneksi Virtual Private Network eduVPN yang mengarah ke kampus UII.
Lokasi aksesnya di sekitar Istanbul, pada sekitar pukul 19.00-23.00 waktu setempat pada 12 Februari 2023.
Pihak kepolisian Oslo juga memastikan, catatan pihak imigrasi bandara di Oslo menunjukkan Rafie sudah tidak berada di wilayah Schengen pada 12 Februari 2023.
- Senin, 13 Februari 2023
Kemudian, terdapat jejak aktivitas daring di Turki pada 13 Februari 2023 sekitar pukul 03.00 dan 08.00, waktu setempat.
Setelah itu, tidak ada jejak daring yang dapat dilacak.
Artinya, setelah tanggal 13 Februari hingga Minggu 19 Februari 2023 pukul 09.45 WIB, belum ada kabar lagi dari pelacakan Rafie.
- Kamis, 16 Februari 2023
Pada tanggal ini, seharusnya Rafie sampai di Jakarta.
Rafie seharusnya dijadwalkan sudah mendarat di Jakarta pada 16 Februari 2023 jam 18.00 WIB.
Adik Rafie menunggu di pintu kedatangan dan tidak mendapati yang bersangkutan.
Setelah melakukan konfirmasi ke Angkasa Pura, nama Rafie malah tidak ada dalam manifes penerbangan tersebut.
“Sampai saat ini, kami belum dapat memastikan apakah AMRP (Ahmad Munasir Rafie Pratama) sudah meninggalkan Istanbul dan menuju Riyadh.”
“Informasi status boarding yang masih kami tunggu dari Turkish Airline, akan mengungkap dengan lebih jelas,” ucap Fathul.
Upaya-upaya lain yang pihak UII lakukan adalah meneruskan komunikasi dengan KBRI di Oslo dan KJRI Istanbul, yang sudah berkoordinasi dengan otoritas setempat.
“Selain itu, kami juga mengajukan permohonan perlindungan AMRP (Ahmad Munasir Rafie Pratama) melalui Pelayanan dan Pelindungan WNI di Luar Negeri, Kementerian Luar Negeri RI, dan mengirimkan surat kepada Sekretaris NCB-Interpol Indonesia untuk menerbitkan Yellow Notice untuk pencarian orang hilang,” kata Fathul.