Beranda Daerah Wonogiri Misterius, Ular Masuk Dinkes Wonogiri Dicari Tetiba Menghilang

Misterius, Ular Masuk Dinkes Wonogiri Dicari Tetiba Menghilang

Ular
Petugas Damkar Wonogiri tengah mencari keberadaan ular masuk Dinkes Wonogiri. Foto : istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Seekor ular membuat gempar pegawai di Dinas Kesehatan atau Dinkes Wonogiri.

Pasalnya ular masuk ke area kantor Dinkes Wonogiri yang sementara ini berlokasi di bekas Kampus Akbid Wonogiri di Desa Bulusulur Kecamatan Wonogiri, pada Selasa (28/2) malam.

Hingga Rabu (1/3), keberadaan ular masuk Dinkes Wonogiri tersebut tak ditemukan meski dicari oleh personel Pemadam Kebakaran alias Damkar Wonogiri.

“Iya betul. Ada laporan dan permintaan evakuasi ular di Dinkes,” ujar Kepala Damkar Wonogiri Joko Santosa.

Kepala Damkar Wonogiri Joko Santosa menerangkan, pihaknya menerima laporan itu pada Selasa malam. Anggotanya langsung meluncur ke lokasi usai menerima laporan itu.

Namun, petugas yang melakukan pencarian ular masuk Dinkes Wonogiri tak menemukan keberadaan ular itu pada Selasa malam. Pencarian kemudian dilanjutkan pada Rabu pagi.

Baca Juga :  Penyebab Angin Kencang atau Puting Beliung hingga Lesus di Awal Musim Penghujan

“Tapi sampai siang ularnya tidak ditemukan. Kalau dugaan kami, kemungkinan ular piton,” kata Kepala Damkar Wonogiri Joko Santosa.

Pencarian pun akhirnya dihentikan. Pasalnya, personel tak kunjung menemukan keberadaan ular masuk Dinkes Wonogiri. Personel pun kembali ke markas Damkar Wonogiri.

Lebih jauh, Kepala Damkar Wonogiri Joko Santosa meminta masyarakat untuk memperhatikan area lingkungan sekitar pemukiman. Pasalnya, telur ular biasanya menetas saat musim penghujan.

“Semisal masyarakat mengetahui ada ular di pemukiman, bisa segera menghubungi kami. Anggota kami juga bisa melakukan evakuasi ular,” beber Kepala Damkar Wonogiri Joko Santosa.

Biasanya, Damkar juga kerap menerima laporan terkait itu. Sat tertangkap, ular dibebasliarkan di wilayah yang jauh dari pemukiman masyarakat. Dengan begitu, turut menjaga kelestarian ekosistem. Aris Arianto