SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Sejumlah pengungsi korban banjir sungai bengawan solo wilayah Sragen mulai memerlukan bantuan, memasuki hari ke tiga para pengungsi belum bisa kembali ke rumah mereka masing-masing.
Sejumlah pengungsian dan dapur umum mulai dibangun, berdasarkan pantauan di lapangan sejumlah pengungsi yakni di Desa Kecik Tanon, Pandak, Sribit, Patihan dan Tangkil mulai menerima bantuan.
Ada momen lucu, saat anggota DPRD Jateng Untung Wibowo Sukowati mendatangi sejumlah korban banjir di rumah pengungsian di Desa Tangkil Sragen.
Saat hendak menyerahkan bantuan sembako, ada lansia bernama mbah Tumini (68) warga Dukuh Tugu RT 01, Rw 12, Desa Tangkil, Kecamatan Sragen kota, berhari-hari mengungsi tiba tiba minta di belikan bakso.
“Kulo nyuwun ditumbaske bakso mawon pak kersane anget, nak adem adem ngonten niki maem bakso seger pak,” celetuk mbah Tumini saat bertemu mas Bowo anggota DPRD Jateng, Jumat 3 Maret 2023 siang.
Tidak hanya lansia, di rumah pengungsian milik kades Tangkil tersebut juga dihuni oleh anak anak dan orang dewasa lainnya.
Ditemui disela-sela penyerahan bantuan sembako, Untung Wibowo Sukowati atau sering di panggil mas Bowo mengatakan bahwa ada 6 titik lokasi banjir paling parah menjadi perhatian. Yakni Desa Pandak, Sribit, Kecik, Patihan, Pringanom, Plupuh.
“Iya kami tadi meninjau beberapa titik banjir kita bantu sembako, ada beras, telor, minyak, tadi di kecik minta lauk, sayur dan macam-macam untuk kebutuhan, kalau yang disini tadi minta bakso,” kata mas Bowo.
Mas Bowo juga menyampaikan, bahwa beberapa warga yang berhasil ditemui curhat kepada dirinya pengen segera kembali ke rumahnya, akan tetapi kondisinya belum aman mas Bowo menghimbau agar warga tetap bertahan di tempat pengungsian sementara, sampai air benar benar surut.
“Tinggal di rumah lebih enak, tapikan kondisinya ini masih bahaya, banjir parah itu 2007, kalau saya lihat ini faktor kedangkalan sungai anak bengawan solo harus mulai di normalisasi daerah yang memang rawan banjir,” bebernya.
Selain itu, mas Bowo juga mengatakan pihaknya ada beberapa titik yang tidak bisa ia anggarkan karena ada kewenangan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).
“Pokoknya yang menuju ke bengawan solo itu kewenangan BBWSBS, yang bisa dilakukan provisi kalau memang itu kewenangan kita ya pasti kita normalisasi,” bebernya.
Mas Bowo juga berharap agar seluruh kader PDI Perjuangan Sragen terus standby dan selalu siap membantu masyarakat saat bencana alam terjadi.
“Semua turun mas di wilayah banjir, tadi ada mas Kuncoro, Kamto, mas Heru saya minta mereka standby dan apa kebutuhan warga di bantu semua bergerak mas, pengungsian yang banyak tadi kecik dan tangkil sama sribit,” ujarnya.
Sementara itu, Suyono kades Tangkil mengapresiasi aksi anggota DPRD Jateng mas Bowo peduli ke warganya.
“Alhamdulillah terimakasih banyak atas perhatianya pada warga kami, bantuan akan segera kami salurkan, dan ini banjir mulai surut tapi air masih merendam persawahan dan rumah, yang ngungsi disini ada 53 orang,” ujarnya.
Huriyanto