SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Polemik baru muncul di pasar Sukowati Sragen pasca diresmikan bupati Yuni.
Sejumlah orang menggatas namakan sebagai Forum Masyarakat Nglangon mendadak geruduk lokasi pasar, dengan membawa sejumlah poster dan MMT yang bertuliskan.
“Forum masyarakat nglangon, meminta pengelolaan jasa parkir, MCK, dan keamanan pasar Sukowati. Pemkab Sragen jangan melibatkan pihak luar selain warga Rw 2 Nglangon, TTD Formas Nglangon,”.
Ari Sunarto, salah satu perwakilan dari warga menyampaikan. Bahwa Warga RW 2 Kampung Nglangon mendesak adanya pasar juga memberi imbas positif bagi warga sekitar Nglangon. Dia menuturkan ada sekitar 400 KK dari 4 RT yang mendukung dilibatkannya warga sekitar. Lantas warga memasang Spanduk di gapura pasar sebagai wujud aspirasi.
Dia menjelaskan pada waktu pembangunan pasar, tidak ada sosialisasi ke warga terkait pengelolaan pasar kedepannya. Bahkan dinas dan pemborong menurutnya tidak.
”kulo nuwun” ke warga Nglangon. ”Dulu sempat Kita kumpul, hendak menghadap pak cosmas (Kepala dinas, red).
Meminta kadinas hadir, tapi sempat dicegah pak camat Susilohono, tapi sudah pensiun sekarang. Kami minta sosialisasi tujuan dan dampak kebelakang bagi warga,” kata Ari, Minggu (5/3/2023).
Namun, menurut warga Camat sempat menjanjikan perwakilan warga diundang ke kecamatan Sragen. Saat audiensi dengan camat, Waktu itu warga minta tiga hal yakni untuk pemasukan kampung agar warga dilibatkan dalam mengelola MCK, Parkir dan Pengamanan pasar.
”Kami menuntut pengelolaan karena terdampak langsung dirasakan RW 02 Nglangon sejak adanya pasar dulu. Mulai dari prostitusi terselubung dampak dirasakan warga Nglangon. Kami dukung soal pembangunan pasar, tapi mbok juga dilibatkan,” bebernya.
Dia mendengar terkait sejumlah tuntutan warga tersebut bakal dikelola oleh pihak lain. Pihak warga nglangon siap memenuhi prosedur terkait pengelolaan yang dimaksud.
”Jangan hal yang bisa dikelola warga justru dilempar ke pihak luar. Kita juga sudah bikin proposal ke dinas dan bupati. Tidak ada respon sama sekali,” keluh Ari.
Ari menuturkan dari pihak Diskumindag meminta agar spanduk yang dipasang warga untuk diturunkan. Lantas warga tidak masalah selama bisa menemui kepala dinas. Karena warga sudah berupaya 2 kali menemui kepala dinas namun gagal. Apalagi saat pertemuan di kecamatan ada janji kepentingan warga Nglangon akan diprioritaskan.
Menurutnya dari Diskumindag juga sudah menawarkan untuk 4 orang warga jadi outcourching bagian pengamanan. Sedangkan MCK dan parkir dikelola oleh kelompok lain.
“Jadi kemarin pagi, diberi tahu RW kami, warga nglangon diberi 4 jasa penamanan outsorcing, MCK dikasihkan kelompok lain. Warga tidak mau, karena tidak ada kontribusi ke warga, itu hanya ke personal,” ujarnya.
Terpisah, Kepala Diskumindag Kabupaten Sragen Cosmas Edwi Yunanto menyampaikan nanti Pasar Sukowati bakal memakai E-parkir, pengelolaan parkir menggunakan sistem elektronik dan Bisa terhubung dengan sistem keuangan daerah. Sehingga menggunakan pihak ketiga. Lantas keputusan untuk pengelolaan MCK dan keamaan nunggu hasil rapat pada Senin (6/3/2023).
Sedangkan kondisi pasar yang masih banjir, pihaknya menekan pelaksana untuk memastikan kondisi saluran dan pembenahan.
”Pasar setiap hari tindak lanjut dari rekanan untuk cek ricek saluran yang mampet. Berikutnya didukung normalisasi saluran dari DPU,” ujarnya.
Huriyanto