Beranda Edukasi Kesehatan Makan Telur Dapat Membuat Gemuk dan Meningkatkan Kolesterol, Mitos atau Fakta?

Makan Telur Dapat Membuat Gemuk dan Meningkatkan Kolesterol, Mitos atau Fakta?

Ilustrasi telur. Foto: pexels.com

JOGLOSEMARNEWS.COM Telur merupakan salah makanan yang mengandung sejumlah protein, lemak, dan mineral yang baik untuk tubuh. Selain mengandung nutrisi yang baik untuk tubuh, telur juga mengandung lemak dan kolesterol tinggi.

Keunggulan telur sebagai makanan adalah mudah ditemukan, rasanya lezat, harganya tergolong murah dan mudah cara memasaknya.

Di masyarakat juga muncul sejumlah mitos bahwa makan telur bisa meningkatkan kolesterol dan bikin gendut. Benarkah mitos tersebut?

Mengutip buku Keajaiban Telur yang ditulis Elok Ning Faikoh, mitos tersebut tidaklah benar. Telur memang dapat mengandung hingga maksimal 200 miligram kolesterol pada satu kali penyajian. Asupan kolesterol yang berlebihan memang dikhawatirkan dapat menimbulkan penyakit jantung. Namun faktanya konsumsi makanan mengandung kolesterol tidak serta merta akan meningkatkan kadar kolesterol setinggi yang dibayangkan.

Menurut penelitian, hanya sedikit orang yang dapat mengalami kenaikan kolesterol setelah konsumsi makanan mengandung kolesterol. Pernyataan ini juga diperkuat dengan penelitian yang dilakukan Harvard terhadap 100 ribu responden. Riset membuktikan, konsumsi telur tidak meningkatkan risiko penyakit jantung koroner.

Kemudian mitos lain yang juga beredar di masyarakat adalah konsumsi telur dapat menimbulkan peningkatan berat badan. Padahal faktanya konsumsi telur malah dapat menurunkan berat badan.

Beberapa pendapat mengatakan telur mengandung 60 persen kalori yang berasal dari lemak. Namun sebenarnya konsumsi telur tidak membuat badan menjadi gemuk. Pasalnya, telur malah banyak digunakan untuk menu diet guna menurunkan berat badan.

Dalam satu butir telur hanya mengandung 70 kalori, 6 gram protein, dan 5 gram lemak. Kombinasi antara protein dengan lemak dapat memicu hormon kenyang. Protein dalam telur juga menyebabkan tubuh melepaskan glukagon, yang dapat merangsang tubuh untuk melepas dan menggunakan cadangan karbohidrat dan lemak.

www.tempo.co