WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kabar meresahkan menghiasi lini masa media sosial Wonogiri beberapa hari belakangan. Yakni soal perampokan Gunung Pegat Wonogiri.
Lantas benarkah ada perampokan Gunung Pegat Wonogiri? Bagaimana penjelasan polisi soal kabar perampokan Gunung Pegat Wonogiri itu?
Dalam kabar yang beredar di medsos disebutkan adanya perampokan Gunung Pegat Wonogiri. Korban aksi perampokan Gunung Pegat Wonogiri adalah warga Kecamatan Baturetno Wonogiri.
Dalam kabar perampokan Gunung Pegat Wonogiri disebutkan bahwa terjadi perampokan dengan pelaku berjumlah enam orang dan membawa senjata tajam serta alat pukul.
Dalam narasi itu juga disebutkan korban perampokan Gunung Pegat Wonogiri selamat. Namun uang, sepatu dan sepeda motor korban diambil para pelaku.
Apa yang sebenarnya terjadi, benarkah kabar perampokan Gunung Pegat Wonogiri itu?
Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah melalui Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo membeberkan, pihaknya telah mendapatkan informasi terkait kabar perampokan Gunung Pegat Wonogiri tersebut.
Polisi juga telah melakukan penelusuran terhadap kabar perampokan Gunung Pegat Wonogiri.
“Itu bukan perampokan, tapi dipalak. Sepeda motor juga masih dibawa. Korban juga tidak diapa-apakan,” beber Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, Kamis (23/3/2023).
Menurut Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo, korban pemalakan adalah MA (22), warga Kecamatan Baturetno Wonogiri.
Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo mengungkapkan, korban dipalak di sebelah utara Jembatan Gedong, yang masuk wilayah Kecamatan Ngadirojo pada Senin (20/3) lalu sekitar pukul 19.00 WIB.
“Yang diminta uang dan sepatu. Motornya masih dibawa korban. Jadi kabar yang beredar di media sosial tidak sepenuhnya benar,” ungkap Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo.
Diketahui, korban dipalak oleh enam orang tak dikenal. Para pelaku mengendarai tiga sepeda motor. Sementara itu, tidak ada saksi di sekitar lokasi kejadian.
“Pengakuan korban seperti itu. Ini masih diselidiki. Saat kejadian, korban perjalanan dari Baturetno mau ke Solo,” terang Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo.
Kabar soal aksi kejahatan di Gunung Pegat itu diketahui bukan diviralkan oleh korban, namun orang lain. Korban tak memiliki niatan untuk memviralkan, bahkan juga tidak melaporkan kejadian itu kepada polisi.
“Jadi saat muncul di medsos, polisi coba menelusuri,” sebut Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo.
Berdasarkan komunikasi yang dilakukan dengan korban, diketahui korban dimintai uang sebesar Rp 500 ribu dan sepasang sepatu yang dipakai korban saat itu.
Kasihumas Polres Wonogiri AKP Anom Prabowo meminta masyarakat untuk tetap tenang. Jajaran kepolisian juga berupaya untuk mengantisipasi hal serupa.
Masyarakat diminta untuk selektif saat membagikan kabar di media sosial. Jangan sampai masyarakat menyebarkan kabar yang belum tentu kebenarannya. Aris Arianto