BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pemkab Boyolali bekerjasama dengan Kejari setempat mengadakan Gelar Pangan Murah di kompleks perkantoran Setda Boyolali pada Rabu (12/4/2023). Ada 40 stand yang menggelar dagangan kebutihan Lebaran.
Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penimbunan bahan pokok yang merugikan masyarakat. Menurut Bupati Boyolali, M Said Hidayat kegiatan tersebut diinisiasi Pemkab dan Kejari Boyolali. Selain itu, juga dihadiri oleh perwakilan Bahan Pangan Nasional (Bapanas).
Gelar pangan murah ini juga berkaitan dengan persiapan menghadapi Idhul Fitri yang tinggal dua minggu lagi. Sehingga diharapkan bisa mencukupi ketersediaan pangan di wilayah Boyolali.
“Harapan kita dengan kegiatan yang dilaksanakan ini masyarakat dapat mencukupi ketersediaan pangan, dalam rangka menyambut Idhul Fitri. Tentunya dengan harga yang relatif murah, terjangkau oleh masyarakat,” katanya.
Dijelaskan, gelar pangan murah ini dilakukan selama tiga hari ke depan, mulai Rabu – Jumat (12-14/4/2023). Ditambahkan, kegiatan diikuti 40 stand UMKM. Mulai dari BUMD-BUMD di kota Susu, pokdarwis, poktan, Bulog, serta toko-toko modern sekitarnya.
Direktur Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan, Badan Pangan Nasional, Maino Dwi Hartono, mengatakan kondisi ketersediaan pangan nasional relatif stabil. Dia memastikan stok pangan nasional hingga lebaran mendatang masih mencukupi.
“Kami juga mengupayakan pengendalian harga pangan agar tetap terjangkau masyarakat. Namun, juga tidak terlalu murah dan merugikan petani,” katanya
“Secara nasional sebenarnya kita lihat kondisi harga panggilan relatif stabil ya, terkendali di sini tadi kita cek harga relatif sudah cukup murah dan terjangkau. Mudah-mudahan ini sampai lebar nanti juga bisa kita sama-sama jaga.
Selain itu, perlu sinergi semua kementerian, lembaga, dinas termasuk kabupaten, petani, pelaku, usaha, pangan semuanya. Sama-sama untuk menjaga kesehatan pangan kita,” terangnya.
Sedangkan terkait harga pangan, masih relatif aman dan sesuai dengan harga yang ditetapkan pemerintah. Bahkan beberapa komoditas pangan harganya relatif rendah. Seperti cabai yang sebelumnya melambung dan tembus Rp 80 ribu/kilogram menjadi turun.
Sehingga masih sangat terjangkau oleh masyarakat. “Namun, satu sisi itu kita harus hati-hati, jangan terlalu rendah, karena nanti kasihan petani kalau terlalu rendah.” Waskita