BOYOLALI JOGLOSEMARNEWS.COM — Para petani bawang merah kawasan lereng Gunung Merapi- Merbabu di wilayah Kecamatan Cepogo dan Selo, Boyolali memasuki masa panen. Mereka berharap harga bawang merah pun tetap tinggi agar tak merugi.
“Saat ini harga lumayan tinggi. Berkisar Rp 25 ribu/kg untuk bawang merah kodisi kering dan bersih,” ujar Salam, petani asal Dukuh Candi Baru, Rt 6 Rw 4, Desa Genting, Cepogo.
Ditemui wartawan, Senin (8/5/2023), dia memilih membawa pulang hasil panen. Nantinya, setelah dibersihkan dan dikeringkan baru dijual ke pasar. Dia menitipkan bawang mereah tersebut kepada anaknya untuk dijual ke Pasar Prambanan.
“Kebetulan, anak saya pemasok sayuran ke Pasar Prambanan,” katanya.
Dijelaskan, hasil panen sekitar 1 kuintal dalam kondisi basah. Dia menanam bibit bawang merah sebanyak 500 kg dengan harga Rp 25 ribu/kg. Sedangkan harga jual bawang merah basah Rp 17 ribu/kg.
“Harga bibit sudah mahal, belum lagi biaya tanam dan pupuk.” sudah mahal.”
Jika sudah dibersihkan dan dikeringkan, harga bawang merah hasil panen bisa mencapai Rp 21 ribu/kg. Hanya saja, keuntungan tersebut masih dipotong harga sewa tanah, pengadaan pupuk dan bayar pekerja.
“Untung saya nanam di lahan sendiri, tak perlu nyewa.”
Diakui, mayoritas petani di Desa Genting menanam bawang merah. Menjelang panen, petani juga sudah menyiapkan bibit tembakau. Biasanya, petani akan mulai menanam tembakau pada akhir bulan Mei ini.
Kondisi senada dingkapkan Ratman (51) petani lainnya. Meskipun hasil panen lumayan, namun bertanam bawang merah juga butuh biaya tinggi. Selain tanah milik sendiri, dia juga menyewa lahan milik warga lain.
“Kalau 2 hektare ya ada. Semua saya tanami bawang merah. Namun baru akhir bulan Mei nanti baru bisa panen. Sebagian hasil panen saya simpan untuk persediaan bibit.” Waskita