JOGLOSEMARNEWS.COM — Kentut merupakan proses mengeluarkan gas akibat tubuh membuang kelebihan gas di dalam sistem pencernaan.
Gas penyebab kentut dan sendawa terbentuk secara normal selama pencernaan dan juga saat menelan udara bersama makanan saat makan atau minum.
Gas ini dapat terbentuk lebih cepat jika merokok, menggunakan sedotan, atau mengonsumsi makanan yang sulit dicerna, sedang stres, sembelit, atau memiliki kondisi medis yang mempengaruhi sistem pencernaan. \
Gas dapat menyebabkan kembung dan ketidaknyamanan. Kentut adalah cara yang sehat untuk melepaskan gas dari tubuh. Lantas, bagaimana jika seseorang sering menahan kentut?
Melansir dari Healthline, menahan kentut dapat menyebabkan beberapa masalah kesehatan. Dalam jangka pendek, menahan kentut bisa menyebabkan di antaranya:
– Nyeri
– Tidak nyaman
– Kembung
– Gangguan pencernaan
– Maag.
Terlebih lagi, ketika tekanan meningkat, tingkat stres juga meningkat, membuatnya semakin tidak nyaman dan kecil kemungkinan dapat menahan kentut.
Saat kentut, gas bergerak dari usus ke rektum, lalu keluar melalui anus. Tetapi jika mengencangkan otot sfingter anus, biasanya bisa menahan kentut untuk jangka waktu tertentu.
Setelah mengencangkan otot sfingter, tekanan akan mulai terbentuk pada gas di sistem pencernaan. Bisa saja mengalami beberapa gejala jangka pendek menahan kentut, termasuk nyeri dan rasa tidak nyaman atau merasakan gelembung dan gemericik saat gas bergerak di sekitar sistem pencernaan.
Sebagian dari gas ini diserap kembali oleh sistem darah tubuh dan pada akhirnya dapat dikeluarkan saat mengeluarkan napas. Namun, sebagian besar gas akan tetap berada di bawah tekanan di dalam tubuh sampai akhirnya dapat dikeluarkan melalui kentut.