SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pengerjaan proyek pelebaran Viaduk Gilingan Solo molor dari target awal, yakni tanggal 27 Mei 2023 yang lalu.
Molornya proyek hingga satu bulan tersebut, diakui karena beberapa maslah teknik dan non teknis.
Masalah non teknisnya adalah adanya operasi tangkap tangan (OTT) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyeret pejabat di Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Wilayah Jawa Bagian Tengah.
Hal itulah yang membuat terjadinya kekosongan kepemimpinan yang ujungnya menghambat proses pengambilan keputusan.
Terkait dengan molornya proyek viaduk Gilingan Solo tersebut, Walikota Solo, Gibran Rakabuming Raka meminta proyek segera diselesaikan dan dibuka pada Sabtu (8/7/2023) mendatang.
Gibran mengutarakan molornya pengerjaan pelebaran Viaduk Gilingan itu karena terjadinya kendala non teknis, yakni Kepala Balai Teknik Perkeretaapian Kelas I DJKA Wilayah Jawa Bagian Tengah, Putu Sumarjaya yang terjaring OTT KPK.
“Saya mohon maaf kepada warga Solo dan sekitarnya karena molornya terlalu lama. Mohon maaf sekali, tapi kemarin ada masalah-masalah salah satunya karena ada OTT. Mohon maaf sekali,” katanya, Senin(26/6/2023).
Meski terdapat masalah teknis dan non-teknis internal. Gibran meminta Viaduk Gilingan Solo dapat dibuka untuk umum, Sabtu (8/7/2023) mendatang.
“Pokoknya tanggal 8 Juli harus buka, itu masalah teknis dan non-teknis internal. Sudah nggak sesuai jadwal. Molornya udah kelamaan, nanti akan diselesaikan dilebarkan,” imbuhnya.
Sementara itu Site Manager Renovasi Viaduk Gilingan, Niko Herlambang saat dikonfirmasi membenarkan. Bahwa hal tersebut menjadi kendala dalam penyelesaian pelebaran Viaduk Gilingan.
“Ya kami sampaikan itu menjadi suatu kendala di kami terkait dengan cash flow. Karena kondisi di owner kami kena OTT. Jadi tidak ada pejabat definitif yang bisa mengambil keputusan,” katanya.
Meski demikian pihaknya tetap komitmen untuk menyelesaikan proyek Viaduk Gilingan tersebut. Mengingat proyek itu juga berhubungan dengan pelayanan publik.
“Saya yakinkan bahwa Viaduk Gilingan Solo ini berhubungan dengan pelayanan publik. Kalau misalnya berhenti tidak kita lanjutkan. Dampak sosialnya makin besar. Dari pimpinan kami Viaduk Gilingan ini kita selesaikan. Walaupun keuangan kami jadi tidak sehat,” tandasnya. Ando