Beranda Daerah Wonogiri Waduh, 25 Persen Pemilih Tak Mau Nyoblos dalam Pemilu, Sosialisasi di Bus...

Waduh, 25 Persen Pemilih Tak Mau Nyoblos dalam Pemilu, Sosialisasi di Bus AKAP Efektifkah?

Ketua KPU Wonogiri, Toto Sihsetyo Adi. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tingkat warga berhak pilih yang enggan nyoblos dalam perhelatan Pemilu di Wonogiri cukup besar.

Jika dihitung dari daftar pemilih tetap atau DPT Pemilu 2019 warga yang nyoblos sekitar 75 persen.

Sisanya sebanyak 25 persen milih enggan nyoblos atau disebut sebut sebagai tidak menggunakan hak pilih.

Untuk diketahui pada Pemilu 2019 DPT Wonogiri adalah 869 ribu jiwa. Sementara mereka yang nyoblos sebanyak 600 ribu jiwa.

Terkait hal ini Ketua KPU Wonogiri Toto Sihsetyo Adi mengungkapkan, banyak warga Wonogiri yang merantau ke Kota Besar. Nah, mereka inilah yang dibidik agar tetap nyoblos atau disebut sebagai menggunakan hak pilihnya pada Pemilu 2024.

Lantas apa solusinya ?. Salah satunya dengan menyosialisasikan Pemilu di dalam bus antarkota antarprovinsi (AKAP), menggandeng komunitas perantau, dan muncul rencana digelarnya sosialisasi akbar di Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta.

Ketua KPU Wonogiri Toto Sihsetyo Adi mengatakan, pada Pemilu 2019, jumlah daftar pemilih tetap (DPT) sebanyak 869.000 orang, sedangkan yang menggunakan hak pilihnya sekira 600 ribu orang.

Baca Juga :  Awal Penghujan Saatnya Tanam Pohon, Contohlah Aksi dari Bendungan Kulurejo Nguntoronadi Wonogiri ini

“Artinya, sekira 200 ribu orang belum menggunakan hak pilihnya. Ini jadi PR bersama,” beber Ketua KPU Wonogiri Toto Sihsetyo Adi, Senin (26/6/2023).

Menurut Ketua KPU Wonogiri Toto Sihsetyo Adi, sebagian besar warga yang tidak mencoblos karena merantau. Sebab itu, KPU Wonogiri menggeber sosialisasi dengan target para perantau.

Sejumlah strategi diterapkan. Di antaranya mendata paguyuban atau organisasi perantau guna memastikan mereka sudah masuk DPT.

Dibarengi sosialisasi berbentuk video yang akan dititipkan ke Organisasi Angkutan Darat (Organda) untuk ditayangkan di setiap bus AKAP.

“Kami sudah berkoordinasi dengan pengelola terminal Wononogiri. Paling tidak ada 80 bus keluar-masuk Wonogiri setiap hari. Ini sasaran potensial,” ujar Ketua KPU Wonogiri Toto Sihsetyo Adi.

Pihaknya juga berencana menggelar sosialisasi Pemilu 2024 di TMII. Mengundang seluruh komunitas perantau asal Wonogiri yang bekerja di Jakarta dan sekitarnya.

Baca Juga :  Pilkada 2024 Libur Nasional, Rabu 27 November 2024 Tak Masuk Kerja

Salah satu materi yang disampaikan adalah adanya formulir pindah memilih. Jadi, perantau yang tidak bisa pulang kampung saat pemungutan suara, tetap bisa mencoblos di tempat perantauan. Aris Arianto