SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Dalam membangun kreativitas dengan karya seni, MTsN 4 Sragen menggunakan kurikulum 13 spirit implementasi kurikulum merdeka, hal ini yang kemudian mendorong MTs Negeri 4 Sragen menggelar gelar karya dan kreasi seni Projec penguatan profil pelajar pancasila dan rahmatan lil’alamin, yang digelar pada Senin (26/6/2023).
Acara gelar karya dan kreasi seni ini diadakan untuk yang kedua kalinya, kegiatan ini merupakan bentuk publikasi atas capaian implementasi Madrasah. Pada gelar karya dan kreasi seni hari ini, stand hasil karya peserta didik terdapat beberapa stand yang disuguhkan.
Dari stand UKS bekerja sama dengan Puskesmas Plupuh menyelenggarakan pemeriksaan gratis bagi orang tua wali murid, stand Pramuka menyediakan berbagai makanan hasil olahan peserta didik, stand OSIM menyediakan hasil olahan produk lokal dan masakan fresh masak di tempat, stand kearifan lokal yang menyediakan hasil kreasi dan ketrampilan peserta didik selama kegiatan belajar mengajar semester genap 2022/2023.
Pada kegiatan gebyar pagi tadi dihadiri langsung oleh kakankemenag kabupaten Sragen, Ihsan Muhadi, sekaligus membuka acara tersebut dan Komite madrasah.
“Saya sangat mengapresiasi dengan kegiatan gelar karya dan kreasi seni yang sangat positif di MTsN 4 Sragen ini.
Di samping menanamkan nilai karakter P5 dalam kurikulum merdeka yang telah dicanangkan dalam rumusan Kepmendikbudristek No.56/M/2022, MTsN 4 Sragen juga memberikan penanaman karakter keagamaan yang lebih banyak dibandingkan sekolah biasa pada umumnya dan baru di MTsN 4 Sragen ini yang menyelenggarakan gelar karya yang ke-2 kalinya dari madrasah – madrasah yang ada di kabupaten Sragen,” kata Ihsan Muhadi.
KaKankemenag juga sempat berkeliling stand yang kebetulan banyak, serta membeli 6 hasil kreasi ketrampilan siswa selama kegiatan belajar mengajar di luar kelas yang terdapat dalam stand kearifan lokal berupa taplak meja.
Sementara itu Sumanto selaku Kepala madrasah menegaskan kembali bahwa Madrasah dalam penanaman karakter P5.
“Tak bisa berjalan dengan baik tanpa dukungan dari peserta didik, orang tua dan bapak/ibu guru pegawai semuanya.
Dengan gelar karya dan kreasi seni ini sebagai salah satu bentuk penanaman karakter dalam diri peserta didik, sehingga karakter peserta didik terbentuk secara lebih mandiri, berakhlak mulia, dan berkepribadian yang berwawasan lingkungan hidup.” ujarnya.
Huri Yanto
