Beranda Daerah Solo Natur Gallery, Oase Baru Bagi Pelukis dan Penikmat Seni Lukis Solo Raya

Natur Gallery, Oase Baru Bagi Pelukis dan Penikmat Seni Lukis Solo Raya

natur gallery
Inilah tampak depan Natur Gallery di tengah kampung yang sepi / Foto: Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM Para pelukis di Solo Raya kini tak perlu bingung-bingung lagi jika harus memajang hasil karya mereka untuk diapresiasi masyarakat luas.

Begitupun, para penikmat seni lukis tak bakal kesulitan lagi untuk mengapresiasi ataupun membeli lukisan yang menarik minatnya.

Kini, para pelukis dan penikmat seni dimudahkan dengan kehadiran Natur Gallery yang beralamat di Jalan Cocak I No. 17C, Mangkubumen, Banjarsari, Solo.

Sekalipun merupakan bangunan lawas, Natur Gallery tampak sangat eksotis dengan sentuhan seni nan artistik. Dijamin, orang yang pekat dengan kesibukan, akan merasa nyesss, ketika memasuki kawasan galeri.

Terlebih jika pengunjung mulai menjelajah ke lorong-lorong imajinasi melalui ratusan karya seni lukis yang terpajang di sana.

Ada beberapa ruang di Natur Gallery yang menjadi ajang bagi para pelukis untuk berunjuk diri. Di ruang depan, pengunjung akan disambut ruang tamu dengan meja kursi minimalis.

natur gallery
Salah satu sisi di ruang depan Natur Gallery, terpajang sejumlah lukisan yang indah / Foto: Suhamdani

Permukaan dinding pada keempat sisinya dihiasi deretan karya seni lukis dan sebuah foto lawas keluarga tergantung anggun di salah satu dindingnya.

Itulah keluarga cikal bakal pemilik rumah, yang sekarang disulap menjadi galeri seni lukis tersebut. Bambang Natur Rahadi sebagai pemilik Natur Gallery  mengatakan sengaja memasang foto lawas tersebut karena menurutnya, foto tersebut memiliki nilai histori tersendiri bagi kehadiran galeri tersebut.

“Pengunjung berhak tahu sejarah kehadiran galeri ini secara lebih detail, termasuk cikal bakal rumah ini,” papar Bambang Natur Rahadi saat bincang-bincang dengan Joglosemarnews, Selasa (27/6/2023).

Di sebelah ruang tamu yang merangkap sebagai ruangan kantor, terpajang pula aneka lukisan dari berbagai ukuran.  Namun sebagian besar lukisan di ruangan ini adalah koleksi pribadi Bambang Natur.

Ruang tengah yang lebih luas, terbagi menjadi dua ruangan. Di sisi timur adalah tempat  untuk memajang aneka lukisan, sementara di sisi barat merupaan ruang terbuka.

Tempat ini cukup luas bagi pengunjung untuk sejenak mengambil jeda dengan duduk-duduk di kursi panjang sembari menikmati taman terbuka.

Natur Gallery
Ruang pamer di bagian tengah dari Natur Gallery / Foto: Suhamdani

Jika ingin melanjutkan bertualang secara imajinatif, pengunjung bisa beranjak ke ruang belakang. Di sana sudah menunggu lukisan berjudul Trilogi Kopi dan kawan-kawannya yang siap untuk direguk ceritanya.

Sebelum sampai ke Trilogi Kopi, pengunjung tak perlu kaget saat menengok ke kanan, karena di sana, di balik daun pintu yang setengah terbuka, Semar Sang Pamomong seolah mengintip Anda yang hadir dengan pandangan sedih dan merana.

“Ini lukisan yang menggambarkan kesedihan Semar Sang Pamomong melihat kejahatan yang terjadi di Indonesia,” kisah Bambang Natur.

Selalu Punya Arti

Setiap karya seni lukis selalu menghadirkan sebuah cerita dan makna. Demikian pula karya-karya seni lukis yang terpajang di Natur Gallery, semuanya memiliki latar belakang, cerita dan makna tersendiri.

Termasuk dalam lukisan Trilogi Kopi, lukisan yang ingin menggambarkan bahwa untuk menikmati secangkir kopi, harus melalui rangkaian proses yang panjang.

Mulai dari menanam biji kopi, merawat tanaman, mensangra, membubuk dan memasaknya menjadi kopi, sampai kemudian terhidang dalam aromanya yang menggoda.

Melalui Trilogi Kopi, pelukis juga ingin menceritakan filosofi hidup, di mana sebuah keberhasilan tidak bisa dicapai dengan cara instan. Namun setiap orang perlu  menapaki sebuah proses panjang dan berliku untuk sampai pada satu tujuan hidup.

Natur Gallery
Ruang pamer di bagian belakang. Ruang ini cukup luas dan dapat digunakan sebagai ajang diskusi sembari lesehan / Foto: Suhamdani

Bambang Natur mengatakan, rata-rata lukisan yang terpajang galerinya adalah lukisan realis. Meskipun tak dipungkiri, ada sebagian lukisan yang beraliran naifisme, yakni lukisan yang menggambarkan sesuatu objek dengan gaya kekanak-kanakan.

Misalnya, lukisan yang menggambarkan wajah seorang ibu dengan gaya kekanak-kakakan, seperti gambar yang dibuat oleh anak kecil. Namun di dalamnya penuh dengan permainan tata wana yang apik nan mempesona.

“Lukisan ini ingin menggambarkan pesan akan tanggung jawab seorang ibu. Sepertinya terlihat mudah membuatnya, tapi memiliki tingkat kerumitan yang tinggi. Motifnya seperti motif batik,” papar Bambang Natur.

Baca Juga :  Hadirkan Festival Ceria, Sukma Putri Maharani Ingin Surakarta Tetap Ceria

Galeri dan Art Shop

Kehadiran Natur Gallery memang sebagai wadah bagi para pelukis di Solo Raya untuk memamerkan sekaligus menjual hasil karya mereka.

Nantinya, Natur Gallery diharapkan menjadi tempat para pecinta seni untuk menikmati karya seni lukis sekaligus tempat orang untuk membeli lukisan yang diminati.

Natur Gallery
Ruang jeda di bagian tengah ini cukup lapang, dapat digunakan sebagai ruang istirahat atau pun tempat diskusi dengan sirkulasi udara yang nyaman / Foto: Suhamdani

Dengan sistem titip jual, transaksi pembelian karya seni lukis dilayani oleh pihak galeri. Sehingga orang tidak perlu repot-repot bertemu dengan pelukis untuk membeli karyanya.

Salah satu kelebihan dari Natur Gallery ini adalah, pembeli bisa memesan lukisan sesuai kebutuhan. Misalnya, untuk ukuran rumah tertentu, membutuhkan lukisan dengan ukuran seberapa dan dengan tema seperti apa.

Keinginan pemesan dapat dikomunikasikan dengan pelukis melalui galeri, dengan harga yang tidak terlalu mahal.

“Sebagai bandingan, harga lukisan di galeri ini tak akan lebih tinggi dari harga lukisan di Sriwedari,” paparnya.

Sebagai sebuah galeri sekaligus art shop, maka hanya lukisan-lukisan yang memenuhi kriteria kelayakan standar yang dipajang di ruang pamer tersebut.

Karena itulah, Natur Gallery menerapkan seleksi terhadap karya-karya lukisan yang akan dipajang. Penilaian dan seleksi karya tersebut dilakukan oleh Bambang Natur setelah melakukan diskusi dengan para pelukis senior di Solo Raya.

“Jujur di sini tidak ada kurator, jadi seleksi dilakukan dengan cara informal, tapi tidak mengurangi esensi dan nilai estesika sebuah karya seni,” ujarnya.

Dengan suasana yang tenang dan tempat yang lumayan longgar, Natur Gallery juga terbuka bagi kegiatan-kegiatan diskusi seni.

Ruang bagian belakang yang cukup luas, dapat digunakan untuk ruang diskusi sembari lesehan. Natur Gallery juga sangat terbuka untuk kegiatan-kegiatan semacam workshop melukis dengan mengambil tempat di ruang belakang maupun ruang tengah.

 

Oase Baru

Bagi para pelukis di Solo Raya, kehadiran Natur Gallery ini bisa menjadi oase baru sebagai media pameran sekaligus menjual hasil karya mereka.

Hal itu sebagaimana diungkapkan oleh Bambang Natur, bahwa Natur Gallery boleh dikatakan sebagai pioner gallery merangkap art shop di Kota Solo.

Ia mencontohkan, orang yang ingin membeli lukisan, biasanya ke Sriwedari, karena di sana tempat pelukis menjual karya. Namun Sriwedari bukanlah galeri.

Sebaliknya di Balai Sudjatmoko, secara insidental orang akan leluasa untuk menikmati dan mengapresiasi karya seni lukis jika kebetulan ada pameran lukisan di sana.

“Tapi itu bukan art shop. Di sana orang hanya bisa mengapresiasi dan menikmati lukisan saja,” paparnya.

Bambang mengibaratkan Solo Raya ini memiliki potensi seni lukis yang terpendam. Cukup banyak pelukis andal yang karya-karyanya sangat layak diapresiasi,  yang jumlahnya bisa mencapai 200-an orang lebih.

Sayangnya, kebanyakan dari mereka berkarya hanya sebagai kesenangan dan hobi. Mereka berkarya untuk untuk diri sendiri, sehingga banyak lukisan yang hanya menumpuk di rumah.

Kalaupun pelukis di Solo Raya mau menjual karya lukisnya, kebanyakan dari mereka menjual keluar Solo.

“Dan kenyataannya, banyak pelukis besar di Solo ini yang malah sukses di luar, bukan di Solo,” paparnya.

Dari latar belakang itulah, Natur Gallery hadir untuk membumikan para pelukis Solo Raya ini di tanahnya sendiri. Kehadiran Natur Gallery juga bertujuan untuk memberikan kesempatan bagi orang-orang Solo untuk menikmati karya seni para pelukis lokal Solo.

Dari sekitar 200-an pelukis di Solo Raya tersebut Bambang mengakui, baru sekitar 10-an pelukis yang menitipkan karyanya di Natur Gallery. Namun ia yakin, seiring jalannya waktu, akan banyak pelukis berdatangan.

Bambang Natur cukup optimistis akan hal itu. Apalagi, penerimaan dan apresiasi dari para pelukis di Solo Raya cukup bagus terhadap kehadiran Natur Gallery tersebut.

Ia mencontohkan, beberapa waktu lalu datang di Natur Gallery seorang pelukis dari Boyolali. Ia tahu tentang galeri tersebut secara tak sengaja saat membuka-buka instragram.

Baca Juga :  "Diserang" Di detik-detik Jelang Coblosan, Respati: Senang Berarti Ada yang Respons

Di hadapan Bambang Natur, orang tersebut menunjukkan setumpuk karya-karya lukisnya yang bagus-bagus. Kebanyakan lukisan tersebut adalah siluet. Karya-karya itu selama ini disimpan di rumah.

“Beliau ini orang perbankan, melukis hanya sebagai sebuah hobi. Semua lukisannya dibuat spontan di atas kertas. Saat saya tanya kenapa tidak dipamerin, ia menjawab: ‘Wah, saya malah nggak tahu’,” cerita Bambang.

Lain waktu, pernah datang seorang ibu-ibu ke Natur Gallery. Di depan Bambang Natur ia mengatakan sebagai pelukis kain perca, namun dikombinasi dengan seni lukis. Karyanya sudah menumpuk dan tak tahu mau diapakan.

“Jadi sebenarnya banyak pelukis potensial di Solo Raya ini yang punya talenta, tapi mereka belum tahu harus ke mana memamerkan karya-karyanya untuk diparesiasi,”  ujar Bambang.

Melihat kenyataan tersebut, Bambang Natur semakin yakin kehadiran galeri miliknya lambat laun akan mendapatkan tempat di hati para pelukis dan penikmat seni lukis.

“Tanggal 20 Juli nanti akan ada 40 pelukis Solo yang mengadakan eksibisi di sini. Acara itu sengaja digelar untuk menyambut kehadiran gallery ini. Inilah bukti respon kehadiran galeri cukup bagus. Bahwa meereka merasa: ‘Oh, ini tempat saya!’,” ujar Bambang.

Ide Tanpa Sengaja

Natur Gallery berdiri di atas tanah seluas sekitar 280 meter pesesrgi di tengah kampung, dengan luas total bangunan sekitar  200 meter persegi.

Secara konstruksi dan arsitektur, rumah tersebut sudah cukup memadai sebagai ruang-ruang pamer. Apalagi di bagian tengah terdapat ruang terbuka yang cukup nyaman sebagai ruang jeda bagi pengunjung, dengan sirkulasi udara yang lancar.

Natur Gallery
Bambang Natur Rahadi, pencetus sekaligus owner Natur Gallery / Foto: Suhamdani

Karena itulah, Bambang Natur tidak mengubah-ubah konstruksi bangunan bekas kediaman seorang juragan batik yang cukup legendaris di Kota Solo tersebut.

“Praktis saya nggak ngapa-ngapain selain hanya melakukan pengecatan ulang dan perbaikan sedikit untuk menyesusikan dengan standar sebuah galeri lukis,” papar Bambang.

Bambang Natur Rahadi berkisah, sejak mula sebenarnya ia tak pernah bermimpi memiliki sebuah galeri seni lukis semacam itu. Ide itu bermula dari sebuah kebetulan yang tak terduga-duga, justru ketika dirinya pensiun dari media Solopos, tempat di mana dia bekerja.

Alkisah, sejak ia pindah ke Solo dan bekerja menjadi Pemimpin Perusahaan di PT Aksara Solopos, Bambang Natur Rahadi memiliki banyak kawan dari berbagai komunitas, salah satunya komunitas para pelukis di Solo Raya.

Kebetulan, Bambang Natur merupakan sosok penggemar karya seni lukis. Melalui pergaulannya dengan kawan-kawan pelukis itulah, satu demi satu ia mengoleksi karya mereka.

Sebagian dari karya-karya seni lukis itu ia pajang di rumah dan ruangan kantornya. Sebagian yang lain  hanya ia taruh begitu saja di ruangan kantor.

Saat menginjak masa pensiun dan harus mengemasi barang-barangnya untuk dibawa pulang, barulah ia sadar ternyata koleksi lukisannya terlalu banyak.

Dari situlah ide untuk mendirikan galeri seni lukis dan art shop itu muncul. Seiring berjalannya waktu, ia berhasil membeli tanah dan bangunan di sebelah rumahnya di Jalan Cocak I No. 17C, Mangkubumen, Banjarsari, Solo tepat bersebelahan dengan rumah tinggalnya.

Bambang Natur berharap kehadiran Natur Gallery sedikit banyak akan dapat memberikan makna, sekaligus menorehkan identitas Solo sebagai kota budaya. Suhamdani