Beranda Daerah Wonogiri Total Kerusakan Gempa Bantul di Wonogiri, 115 Rumah Masjid dan Sekolah Rusak

Total Kerusakan Gempa Bantul di Wonogiri, 115 Rumah Masjid dan Sekolah Rusak

Gempa
Rumah rusak akibat gempa Bantul Jumat 30 Juni 2023 di Karakan Dlepih Tirtomoyo Wonogiri. Joglosemarnews.com/Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Peristiwa gempa Bantul Jumat 30 Juni 2023 berdampak pada kerusakan di wilayah Wonogiri.

Tercatat total kerusakan gempa Bantul di Wonogiri mencapai 115 unit bangunan.

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri hingga Sabtu (1/7/2023) pagi mencatatkan ada 100 rumah rusak ringan dan 5 rumah rusak sedang.

“Untuk fasilitas umum seperti masjid dan sekolah yang terdampak ada 10, itu data sementara,” kata Kasi Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Wonogiri Sri Maryati.

Sri Maryati menerangkan, bangunan yang terdampak itu ada di 8 kecamatan. Kecamatan terdampak meliputi Kecamatan Pracimantoro, Paranggupito, Giritontro, Giriwoyo, Baturetno, Tirtomoyo, Jatisrono dan Ngadirojo.

“Tidak ada laporan korban jiwa ataupun korban luka,” beber Sri Maryati.

Sementara, SMK N 1 Pracimantoro mengalami kerusakan pasca gempa Bantul Jumat 30 Juni 2023 malam. Ada dua ruangan yang mengalami kerusakan parah.

“Untuk bangunan tembok aman. Yang banyak rusak parah plafon,” kata Camat Pracimantoro Warsito.

Menurut dia, banyak genteng di sekolah itu yang mlorot. Salah satu ruangan yang terdampak parah di ruang komputer dimana pafon jebol.

Peristiwa gempa Bantul Jumat 30 Juni 2023 menyisakan cerita bagi warga Karakan Dlepih Tirtomoyo Wonogiri.

Rumah bagian dapur dan bangunan tempat usaha pembuatan bata milik warga Karakan Dlepih Tirtomoyo Wonogiri tersebut roboh.

Baca Juga :  Total Jenderal 5.000 Personil untuk Pengamanan Pilkada Wonogiri 2024

Naasnya, pemilik rumah sempat terjebak reruntuhan bangunan. Sempat pasrah seandainya maut menjemput.

Adalah Katimin (83) warga RT 2 RW 7 Karakan Dlepih Tirtomoyo Wonogiri yang menjadi korban selamat gempa Bantul. Dia tinggal di rumah bersama sang isteri Sajuri (75) dan cucu kesayangan Rosa (17).

Saat kejadian Katimin tengah tiduran di kamar belakang. Kamar tersebut hanya memiliki satu pintu yang terhubung dengan dapur.

“Saya sebelumnya dari dapur, terus sekitar tiga menit pindah ke kamar dan sempat tertidur,” ungkap Katimin, Sabtu (1/7/2023).

Lantas dia terbangun lantaran ada gempa yang terasa sangat kencang. Katimin kemudian bermaksud keluar kamar melalui pintu menuju dapur.

“Tiba tiba mak grek, dapur sudah runtuh,” ujar Katimin.

Akses keluar kamar menjadi tertutup reruntuhan bangunan dapur dan tempat usaha pembuatan bata.

Saat itu dia sudah pasrah, seadainya maut menjemput Katimin mengaku sudah siap.

“Saya takut dan berteriak teriak, Nak. Sudah siap senadainya kemungkinan terburuk terjadi,” tandas Katimin.

Sang cucu Rosa ketika itu juga berteriak mencari keberadaan kakek tercinta. Mendengar teriakan cucunya dia lantas menyahut.

Begitu gempa berlaku, tetangga berduyun-duyun menuju rumah Katimin. Mereka kemudian membantu mengevakuasi Katimin ke rumah utama.

“Istri saya di rumah utama dekat dengan cucu yang belajar,” sebut Katimin.

Baca Juga :  Begini Cara Penanganan Cedera Olahraga oleh Guru PJOK Karangtengah Wonogiri

Dia akhirnya lega tak henti mengucap syukur. Lantaran masih dilindungi Allah SWT. Untuk kerusakan bangunan dapur dan tempat usaha pembuatan bata belum bisa diperkirakan.

Katimin menyebut ukuran bangunan dapur sekitar 4X11 meter.

“Kebetulan saat itu saya lagi tidak enak badan,” beber Katimin.

Sementara Rosa menyebut bahwa sang kakek memang kerap tidur di dapur. Beruntung saat kejadian sudah berpindah ke dalam kamar.

Peristiwa gempa Bantul pada Jumat 30 Juni 2023 ternyata berdampak pada kerusakan di wilayah Wonogiri.

SMPN 1 Paranggupito dan SMKN Pracimantoro dikabarkan rusak pada bagian atap. Aris Arianto