JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Gegara termakan bujuk rayu dokter kecantikan, ibu dua anak di Skudai, Johor, Malaysia ini menjalani suntik pembesar payudara.
Namun, tak lama berselang payudaranya terasa sakit luar biasa. Kalang kabut, suaminya melarikan sang isteri ke rumah sakit, namun empat hari kemudian, nyawa korban yang berusia 29 tahun itu tak tertolong.
Diyakini, wanita itu melakukan operasi lewah ahli kecantikan yang tidak bersetifikat di sebuah rumah di Skudai, Johor, Malaysia.
Korban dikenal bernama Chen, meninggal pada 2 Agustus 2023 pukul 07.00 waktu setempat.
Mengutip laporan surat kabar lokal berbahasa Mandarin, suami korban, Wong (35) mengatakan korban suntik pembesar payudara itu dirawat di rumah sakit setelah mengalami komplikasi yang diduga akibat suntikan asam hialuronat, lapor China Press.
Awalnya Berniat Facial
Sebenarnya, pada awalnya korban hanya ingin menjalani micro facial ‘threading’ injection untuk membuat kulitnya lebih kencang.
Namun, ahli kecantikan yang menanganinya itu membujuk korban untuk menjalani suntikan pembesar payudara.
Wong mengaku setelah melakukan proses penyuntikan, istrinya mengalami nyeri dada.
Ketika istrinya mencoba untuk membayar layanan suntik, ahli kecantikan tersebut dilaporkan justru menolak untuk menerima pembayaran tersebut.
Pada 30 Juli 2023, Wong menerangkan kondisi sang istri belum membaik. Ditemani kerabatnya, ia pergi ke klinik terdekat untuk konsultasi.
Dokter menyimpulkan bahwa nyeri dada yang dirasakan Chen disebabkan oleh overdosis obat bius.
“Sekitar pukul 19.00 kondisinya tidak kunjung membaik. Lukanya masih terasa nyeri dan tidak nyaman,” papar Wong.
Ia pun langsung membawa isterinya berobat ke rumah sakit swasta terdekat.
Wong menerangkan, pada Rabu (2/8/2023) pagi sang istri mengeluh dan sudah tidak bisa berjalan lagi. Ia kemudian dilarikan ke unit perawatan intensif (ICU).
“Chen meninggal pada jam 7 pagi,” katanya.
Upacara pemakaman korban di Wisma Tiong Hua, Johor Bahru. Korban meninggalkan dua orang anak laki-laki berusia sembilan dan 12 tahun.
Sementara itu, pihak kepolisian saat dihubungi mengaku akan mengeluarkan pernyataan terkait kejadian tersebut.
Tanggapan Dokter Estetika Malaysia
Kejadian itu pun menarik perhatian Dokter Estetika Dr Lim Ing Kien.
Dr Ing Kien menjelaskan mengenai bahaya suntik pembesar payudara.
Dalam penjelasan di Instagramnya, Dr Ing Kien mengatakan, proses seperti itu berbahaya dan prosedur tersebut belum pernah mendapat persetujuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA)
“Berhati-hatilah saat berobat, pastikan dilakukan oleh dokter yang berkompeten, lakukan riset sebelum memutuskan untuk melakukan apapun prosedurnya,” katanya.
Hingga kini, belum ada keterangan resmi dari pihak kepolisian terkait kejadian tersebut.
Sementara itu, beredar luas di media sosial screenshoot pesan di aplikasi WhatsApp diduga memperlihatkan percakapan korban dengan sang ahli kecantikan.
Dikutip MStar, korban tampak mengirim pesan berisi pengaduan rasa nyeri yang dirasakan.
Namun, ahli kecantikan itu justru memperingatkan korban karena khawatir terseret kasus hukum.
“Saya minta tolong jangan bilang apa-apa ke dokter. Jika saya dilaporkan, saya bisa ditangkap. Saya hanya membantu Anda,” tulisnya membalas keluhan korban.
Namun, beberapa pesan lain dari ‘ahli kecantikan’ tersebut telah dihapus.
Diketahui, suami korban akan menempuh jalur hukum terhadap ‘ahli kecantikan’ yang tidak bersertifikat tersebut.