Beranda Daerah Sragen Harga Beras di Sragen Semakin Mahal, Ini Penyebabnya Menurut Pengusaha Asal Sambungmacan

Harga Beras di Sragen Semakin Mahal, Ini Penyebabnya Menurut Pengusaha Asal Sambungmacan

Ketua Komisi B DPRD Jateng, Sumanto (kanan) didampingi Wakil Kepala Bulog Kanwil Jateng, Muhson CH saat sidak stok beras di gudang Duyungan, Sragen, Senin (7/3/2022). Foto/Wardoyo

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM — Sejumlah pengusaha beras di wilayah kabupaten Sragen buka suara terkait tingginya harga beras saat ini, beberapa alasan yang menjadi mahalnya harga beras semua jenis premium dan medium.

Salah satu pengusaha penggilingan beras dan sekaligus pengemasan asal Desa Toyogo, Kecamatan Sambungmacan, Kabupaten Sragen, Wisnu Aditya mengatakan mahalnya harga beras di Sragen dan Soloraya dikarenakan kemarau panjang dan adanya pabrik besar pengilingan beras.

“Sama mas naik semua, harga beras rata-rata 13 ribu normalnya 11 ribu, kalau pemproses bilang kemukinan cuaca kemarau panjang ini dan pengilingan pabrik besar jadinya harga melonjak kemukinan, tadi pemproses yang kecil-kecil pada sambat adanya pabrik beras besar sekarang pada gak bisa nyambut gawe mas,” kata Wisnu Aditya, Jumat (1/8/2023).

Selain itu, menurut Wisnu paling dominan tingginya harga beras dikarenakan cuaca panas dan banyak petani di musim kemarau tidak menanam.

Baca Juga :  KPU Sragen Dituduh Dzalim di Pilkada 2024, Tim Kampanye Paslon 02 Sigit-Suroto Beberkan Keburukan Selama Debat Terbuka Berlangsung

“Harapannya segera stabil, beras yang mengalami kenaikan semua mas, medium dan premium naik, premium Rp 13.500, medium 12.000, kalau saya sebagai pemroses untuk antisipasi kami tidak berani stok dulu, paling sedikit-sedikit kami stoknya, ini kenaikan sekitar 1 bulanan,” jelasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Widyastuti atau sering dipanggil mbak Wiwit salah satu pengusaha beras asal Dukuh Krujon, Desa Toyogo, Kecamatan Sambungmacan, Sragen, menurutnya naiknya harga beras di pasaran merata.

“Iya mas sama, merata ini mengalami kenaikan, GKP di sawah sudah Rp 7.300 jadi memang seperti ini kondisinya sama dengan Boyolali dan Soloraya,” ujarnya

Terpisah, dihubungi JOGLOSEMARNEWS.COM melalui pesan WhatsApp, Wakil Pimpinan Cabang Bulog Surakarta Andrew Ramadhan Shahab menyampaikan bahwa kondisi saat ini di Soloraya rata.

“Kondisi per sekarang memang rata se-soloraya mas, karena sudah bukan musim panen dan ketersediaan di lapangan juga terbatas, kalo antisipasi dari Bulog kita melakukan kerjasama dengan pemkab melakukan operasi pasar atau gerakan pangan murah dan percepatan pelaksanaan bantuan pangan mas,” jelas Andrew. Huri Yanto