KLATEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Tim Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Pertanian UNS menggelar Workshop Pengimplementasian Smart Farming kepada warga Desa Glagahwangi, Klaten, Minggu (24/9/2023).
Pelatihan tersebut dihadiri oleh Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Desa Glagahwangi, Petugas Pengendalian Hama Penyakit Terpadu (PHPT), sekretaris Desa Glagahwangi, petani sasaran, karang taruna Desa Glagahwangi, dosen pembimbing dan anggota Tim PPK Ormawa BEM FP UNS.
Ketua Tim PPK Ormawa FP UNS, Muhammad Aji Pamungkas melalui rilisnya ke Joglosemarnews menjelaskan, PPK Ormawa merupakan salah satu program dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek Dikti) yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas organisasi kemahasiswaan melalui skema pengabdian masyarakat.
Karena itulah, jelas Aji Pamungkas, selain memiliki tujuan internal, kegiatan PPK Ormawa diharapkan menghasilkan sesuatu yang positif bagi masyarakat binaan.
“Tema yang kami usung di kegiatan ini adalah ‘Pengembangan Pertanian Desa Glagahwangi Berbasis Smart Farming Melalui Konversi Lahan Organik Terintegrasi Internet of Things Guna Menciptakan Produk Unggulan Lokal’,” papar Aji.
Aji Pamungkas menjelaskan, kegiatan tersebut dirancang oleh Tim PPK Ormawa BEM FP UNS sebagai solusi atas inefisiensi budidaya padi konversi organik di Desa Glagahwangi.
Workshop tersebut berfokus pada pengenalan teknologi pertanian berupa alat sensor NPK tanah, pH tanah, mini Automatic Weather Station (AWS) dan drone pemupukan.
Dijelaskan, sensor NPK tanah berfungsi sebagai pendeteksi kesuburan tanah, sensor pH tanah untuk pendeteksi keasaman tanah, sementara mini AWS berfungsi sebagai pendeteksi lingkungan budidaya. Sedangkan drone berfungsi sebagai percepatan aktivitas pemupukan lahan persawahan.
“Pelatihan ini erat kaitannya dengan pengaplikasian teknologi, sehingga Tim PPK Ormawa BEM FP UNS melibatkan pemuda-pemudi dari 14 RT yang ada di Desa Glagahwangi,” bebernya.
Setelah penjelasan materi, kegiatan dilanjutkan dengan sesi praktik smart farming di lahan persawahan milik salah satu petani di desa tersebut, Supono.
Sesi praktik dipimpin oleh Tim PPK Ormawa BEM FP UNS dan didampingi oleh Muhammad Unays Pahlevi Rahmansyah, terutama saat penerbangan drone pemupukan.
Pada sesi praktik tersebut, petani dapat mengetahui dan mempraktikan secara langsung penggunaan sensor NPK, sensor pH tanah, AWS, serta drone penyemprot pupuk.
“Penggunaan teknologi seperti drone pemupukan sangat membantu petani karena kami tidak perlu menghabiskan banyak waktu untuk menyemprot lahan,” ungkap salah seorang petani.
Para petani dan pemuda di Desa Glagahwangi pun tampak antusias dalam mengikuti pelatihan tersebut. Bahkan, mereka tergiur untuk memiliki teknologi pertanian yang dikenalkan oleh Tim PPK Ormawa BEM FP UNS.
“Penerapan smart farming ini dilakukan agar petani bisa memaksimalkan hasil panennya dan pemuda tertarik pada bidang pertanian,” ungkap Aji Pamungkas.
Melalui pelatihan tersebut, harapannya petani dapat memperoleh wawasan baru terkait teknologi di bidang pertanian. Selain itu, biaya tenaga kerja dapat dipangkas serta lebih efisien waktu sehingga produktivitas padi dapat meningkat.
Untuk diketahui, Tim PPK Ormawa BEM FP UNS terdiri atas 15 mahasiswa yang berasal dari beberapa program studi di lingkup Fakultas Pertanian UNS.
Mereka adalah Aji, Ismail, Hudan, Hafidz, Sanca, Anas, Salsabila, Tafive, Duanty, Widya, Arif, Annisa, Muthia, Nicho dan Mudi.
Sementara itu, bertindak selaku dosen pembimbing lapangan (DPL) adalah Gani Cahyo Handoyo, S.P., M.Si. [Redaksi]