Beranda Edukasi Kesehatan Telah Digunakan Lebih dari 100 Tahun, Ini Seluk Beluk Aspirin yang Perlu...

Telah Digunakan Lebih dari 100 Tahun, Ini Seluk Beluk Aspirin yang Perlu Diketahui

Ilustrasi obat. Pixabay

JOGLOSEMARNEWS.COM Aspirin adalah obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), juga dikenal sebagai asam asetilsalisilat yang paling umum digunakan di dunia.

Obat ini telah digunakan selama lebih dari 100 tahun untuk mengobati berbagai kondisi, termasuk nyeri, peradangan, dan demam. Selain itu obat ini juga digunakan untuk mencegah serangan jantung.

Aspirin tersedia dalam berbagai bentuk, termasuk tablet, kapsul, dan sirup. Obat ini biasanya diminum setiap 4-6 jam sekali.

Penting untuk mengatahui informasi tentang obat ini agar dapat menggunakannya dengan aman dan efektif. Berikut beberapa poin penting yang perlu diketahui tentang aspirin:

1. Sering digunakan untuk menghilangkan rasa sakit

Menurut Times of India, aspirin merupakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID) yang biasa digunakan untuk meredakan nyeri dan mengurangi peradangan. Ini bisa efektif untuk berbagai kondisi, seperti sakit kepala, nyeri otot, radang sendi, dan ketidaknyamanan menstruasi.

2. Obat pengencer darah

Aspirin memiliki sifat antiplatelet yang artinya dapat mencegah trombosit darah menggumpal. Ini dapat membantu mengurangi risiko penggumpalan darah. Oleh karena itu obat ini sering diresepkan untuk orang yang berisiko terkena serangan jantung dan stroke.

3. Mencegah penyakit jantung berisiko tinggi

Aspirin dosis rendah terkadang direkomendasikan untuk individu yang berisiko tinggi terkena kejadian kardiovaskular. Ini dapat membantu mencegah serangan jantung dan stroke dalam beberapa kasus dengan mengurangi kemungkinan pembentukan bekuan darah di arteri yang menyempit.

4. Tersedia dalam berbagai dosis

Aspirin tersedia dalam berbagai dosis. Aspirin dosis rendah biasanya mengandung 81 miligram (mg) atau 100 mg, sedangkan aspirin dosis biasa biasanya mengandung 325 mg. Dosis yang dianjurkan tergantung pada kondisi yang diobati atau dicegah. Aspirin tersedia tanpa resep di banyak negara, namun dosis yang lebih tinggi atau formulasi khusus mungkin memerlukan resep. Ikuti anjuran dokter mengenai jenis dan dosis aspirin yang sesuai dengan kondisi Anda.

5. Potensi efek samping

Aspirin dapat menimbulkan efek samping, antara lain iritasi lambung, maag, dan pendarahan. Risiko ini meningkat dengan dosis yang lebih tinggi dan penggunaan jangka panjang.

Penting untuk mengonsumsi aspirin dengan makanan atau segelas penuh air untuk meminimalkan ketidaknyamanan pada perut. Penggunaan aspirin jangka panjang sebaiknya dilakukan di bawah bimbingan dokter. Pemantauan rutin dan pertimbangan potensi efek samping adalah penting.

6. Alergi terhadap aspirin

Beberapa orang mungkin alergi terhadap aspirin yang dapat menyebabkan gejala seperti gatal-gatal, bengkak, atau kesulitan bernapas. Jika Anda mengalami tanda-tanda reaksi alergi, segera dapatkan bantuan medis.

7. Dapat berinteraksi dengan obat lain

Aspirin dapat berinteraksi dengan obat lain di antaranya pengencer darah, obat pereda nyeri tertentu, dan beberapa suplemen herbal. Beri tahu dokter Anda tentang semua obat dan suplemen yang dipakai untuk mencegah potensi interaksi.

8. Anak-anak sebaiknya tidak diberikan aspirin

Aspirin tidak boleh diberikan kepada anak-anak dan remaja dengan infeksi virus karena risiko sindrom Reye, suatu kondisi langka namun berpotensi mengancam jiwa. Untuk meredakan nyeri dan demam pada anak-anak, pertimbangkan pengobatan alternatif.

9. Tidak boleh dikombinasikan dengan alkohol

Menggabungkan aspirin dengan alkohol dapat meningkatkan risiko iritasi lambung dan pendarahan. Sebaiknya hindari alkohol saat mengonsumsi aspirin atau NSAID apa pun.

10. Selalu berkonsultasi dengan dokter

Sebelum memulai atau menghentikan terapi aspirin, penting untuk berkonsultasi dengan profesional kesehatan. Mereka dapat menilai status kesehatan individu Anda, faktor risiko, dan riwayat kesehatan untuk menentukan apakah aspirin sesuai untuk Anda.

www.tempo.co