BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Kegiatan ekskavasi tahap ketiga Candi Watugenuk di Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo, Boyolali selesai sudah. Tahap selanjutnya tinggal menunggu tahap pemugaran.
Menurut Kusworo Rahadyan, komunitas pegiat sejarah Boyolali Heritage Society (BHS), jika dipugar nantinya, Candi Watugenuk tersebut memiliki bentuk bangunan yang cantik. Bangunannya mirip dengan Candi Kedulan di Kabupaten Sleman, Yogyakarta.
“Kami sudah mendapatkan gambaran bangunan candi. Ya, sangat cantik dan indah,” kata Kusworo, Kamis (30/11/2023).
Adapun bangunan Candi Watugenuk terdiri dari satu bangunan induk dan tiga candi Perwara. Pintu masuk candi berupa sebuah tangga yang dihiasi dengan ornamen batu pipih. Di tengah bangunan terdapat lingga yoni.
Candi juga memiliki atap dari batu. Ini diperkuat dengan temuan batu ompak berbentuk lingkaran untuk menopang struktur di atasnya. Sayangnya, banyak struktur batuan candi yang terpecah- pecah.
Bahkan, banyak batuan candi yang terpecah kecil- kecil. Kemungkinan, ada yang sengaja merusak atau ada masyarakat yang memanfaatkan batunya karena ketidaktahuan masyarakat saat itu.
“Satu contoh, kami telah menemukan fragmen perut arca Ganesha. Juga adanya temuan fragmen hidung kala. Jadi, kami harus mencari pecahan batu lainnya,” katanya.
Terkait proses pemugaran, dia mengaku masih butuh proses panjang. Nantinya akan dilakukan studi tehnis dan studi kelayakan. Sehingga bisa diketahui apakah Candi Watugenuk layak untuk dilakukan pemugaran.
Terpisah, Kabid Kebudayaan Disdikbud Boyolali, Eko Sumardiyanto menyambut positif usulan pemugaran Candi Watugenuk. Hanya saja, rencana tersebut disesuaikan dengan ketersediaan anggaran pada tahun 2024.
“Setelah ekskavasi tahap ketiga selesai, maka tahun depan dialkukan tahap penataan. Mungkin menunggu lewat anggaran perubahan,” katanya.
Tahap penataan dilakukan dengan mengumpulkan batuan candi tersebut. Batu- batu lalu dipilah berdasarkan letaknya. Batu dari candi induk akan dikumpulkan terlebih dahulu, demikian batu tiga candi perwara juga akan dikumpulkan terpisah.
Lalu dikumpulkan lagi sesuai letaknya. Apakah batuan bangunan candi dibawah, tengah atau atas. Semua dikumpulkan dan dipilah- pilahkan. Baru kemudian dilakukan kajian. Apakah Candi Watugenuk layak untuk dipugar atau tidak.
“Semua tahapan ini dilakukan dengan koordinasi Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X Jateng-DIY.”
Terkait dengan temuan penting saat ekskavasi tahap ketiga, setidaknya ada 10 temuan penting. Yaitu, lingga yoni patok, kemuncak candi, komponen makara candi perwara. Ada pula temuan komponen tangga masuk candi, kala pipi tangga candi induk.
“Juga ada temuan kepala arca agastya, tiga sudut candi induk, struktur pagar candi serta fragmen arca Ganesha,” katanya. Waskita