Beranda Daerah Boyolali Pemkab Boyolali Siapkan Dana Rp 200 Juta untuk Kajian Lanjutan Situs Candi...

Pemkab Boyolali Siapkan Dana Rp 200 Juta untuk Kajian Lanjutan Situs Candi Watugenuk

Situs Candi Watugenuk
Anak-anak sekolah tampak sedang bermain di Situs Candi Watugenuk, Boyolali | Foto: Waskita

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pasca pengupasan tanah Situs Candi Watugenuk di Desa Kragilan, Kecamatan Mojosongo tahun lalu, kajian lanjutan situs bakal dilanjutkan tahun ini.

Bahkan, untuk kepentingan kajian lanjutan tersebut, sudah dianggarkan dana Rp 200 juta.

Adapun, tahun ini bisa dilanjutkan dengan penataan batuan struktur candi. Hanya saja, Disdikbud Boyolali masih menunggu rekomendasi dari Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) wilayah X. Apakah akan lanjut kajian atau langsung penataan batuan candi.

Kabid Kebudayaan Disdikbud Boyolali, Eko Sumardiyanto membanarkan adanya dana tersebut. “Ya, ada anggaran Rp 200 juta untuk kajian Candi Watugenuk,” katanya, Senin (25/3/2024).

Untuk diketahui, bahwa sampai saat ini Situs Candi Watugenuk sudah dilakukan ekskavasi tahap ketiga.

Hasilnya, ada sejumlah temuan penting. Antara lain,  temuan lingga yoni patok, kemuncak candi, komponen makara candi pawara, komponen tangga masuk candi. Juga temuan tiga sudut candi induk serta prasasti.

Baca Juga :  Gerak Cepat, Satreskrim Polres Boyolali Tangani Kasus Santri Dibakar

“Kami akan lanjutkan penataan. Namun tetap harus konsultasi dengan BPK Jogjakarta dulu,” paparnya.

Terpisah, Ketua Boyolali Heritage Society (BHS) Kusworo Rahardian, mengatakan setelah kajian tahap ketiga, tahun ini dimungkinkan dilakukan kajian menyeluruh. Hal itu sesuai dengan rekomendasi tahapan kajian tahun lalu.

Yaitu, mulai melanjutkan pembukaan tanah secara keseluruhan maupun identifikasi batu sampai ke penataan. Tapi penataan ini bukan restorasi. Hanya batu yang sudah didata fungsi perkiraan letak kaitan dengan batu lainya semua didata.

“Setelah itu dikumpulkan. Mudah-mudahan lanjut ke kajian pra restorasi. Kalau dilakukan pra restorasi, maka harus melibatkan ahli, tidak bisa sekedar tukang seperti tahun lalu,” jelasnya. Waskita