Beranda Umum Di Sleman, Jukir dan Pelaku Wisata Lannya Dilarang Nuthuk Harga

Di Sleman, Jukir dan Pelaku Wisata Lannya Dilarang Nuthuk Harga

Di Sleman, Jukir dan Pelaku Wisata Lannya Dilarang Nuthuk Harga

SLEMAN,JOGLOSEMARNEWS.COM – Demi kenyamanan bagi masyarakat, para pelaku wisata sekaligus juru parkir di Kabupaten Sleman diimbau tidak nuthuk, atau melambungkan harga di luar ketntuan yang  berlaku, utamanya pada momen libur Lebaran 2024.

Imbauan tersebut disampaikan, mengingat Kabupaten Sleman merupakan wilayah jujugan wisatawan.

Pemkab Sleman menargetkan ada ratusan ribu wisatawan berkunjung dengan perputaran uang mencapai ratusan miliar hingga triliunan rupiah selama libur Lebaran tahun ini.

“Libur lebaran kami minta pelaku wisata tidak nuthuk harga. Kami juga mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan pemungutan diluar ketentuan yang berlaku. Artinya diluar parkir dan retribusi yang sudah ditentukan, tidak ada pungutan,” kata Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Sleman , Ishadi Zayid, Sabtu (30/3/2024).

Selain itu, kata Ishadi, pengelola destinasi wisata juga diharap mulai melakukan mitigasi bencana.

Hal ini penting dilakukan untuk mengantisipasi segala potensi ancaman bencana hidrometeorologi.

Mengingat, libur lebaran tahun ini memasuki musim penghujan.

Di tahun ini, pihaknya memprediksi pergerakan wisatawan di Sleman selama lebaran bisa menembus 300.000-350.000 pengunjung.

Jumah tersebut dicatat mulai tanggal 5 – 15 April 2024.

Untuk menangkap peluang itu, Ia memastikan kegiatan pariwisata di Kabupaten Sleman tetap buka.

Bahkan, beberapa destinasi wisata buka tengah hari saat Idulfitri.

Baca Juga :  Koordinator Sedulur Mas Dar se Jateng Apel Siaga di Solo Untuk Menangkan Luthfi-Yasin

Misalnya wisata candi Prambanan maupun ratu Boko, yang dikelola PT Taman Wisata Candi sudah dibuka pada siang hari raya pertama Idulfitri.

“Kalau candi yang dikelola Pemkab Sleman buka hari kedua Lebaran ,” ujar dia.

Wakil Bupati Sleman Danang Maharsa sebelumnya mengungkapkan, angka peredaran uang di Kabupaten Sleman selama libur Idulfitri 1445 Hijriah diprediksi mencapai ratusan miliar hingga triliunan rupiah

Jumlah pemudik yang melonjak siginifikan dan durasi masa libur yang lebih panjang diperkirakan mendongkrak nilai uang yang beredar pada momentum lebaran tahun ini di Bumi Sembada.

“Prediksi peredaran uang selama libur Idulfitri 1445 Hijriyah antara Rp 600 miliar hingga Rp 2,8 triliun,” kata Danang.

Menurut dia, berdasarkan informasi yang disampaikan pihak Kepolisian bahwa libur Idulfitri tahun ini lebih kurang selama 10 hari dan perkiraan orang yang mudik ke Yogyakarta sekira 11,7 juta dan 4 juta di antaranya diperkirakan masuk ke Kabupaten Sleman .

Setelah merayakan lebaran, sebagian masyarakat biasanya menghabiskan waktu untuk mengunjungi destinasi wisata .

Rata-rata belanja wisatawan, untuk akomodasi, makan, minum, tiket masuk objek wisata maupun kebutuhan belanja oleh-oleh masing-masing orang diperkirakan menghabiskan antara Rp 1 juta – Rp 2,5 juta.

Baca Juga :  LSP UNS Gelar Sosialisasi dan Koordinasi di Lingkungan Kampus

Karena itu, perputaran uang di lebaran diperkirakan sangat tinggi.

Pihaknya mengaku telah menyiapkan agenda kegiatan hiburan untuk menarik wisatawan berkunjung ke destinasi wisata, terutama di lereng Merapi.

“Prediksi jumlah pergerakan wisatawan di momen lebaran tahun ini, yang dicatat mulai tanggal 5 – 15 April diperkirakan menembus 300-350 ribu pengunjung. Prediksi okupansi hotel antara 75-100 persen sedangkan length of stay di angka 2-2,5 hari. Di sektor retribusi wisata di destinasi yang dikelola Pemkab Sleman , di Kaliurang dan Kaliadem, di momen libur lebaran ini diperkirakan memperoleh Rp 90 – Rp 281,24 juta,” ujar dia.

www.tribunnews.com