SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Rasa syukur dan bahagia tengah dirasakan oleh warga masyarakat Desa Gedongan, Kecamatan Plupuh, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah. Pasalnya saat ini mereka tengah menikmati hasil budidaya buah Jeruk Bali yang mana pemberian dari Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati atau Mbak Yuni.
Pemberian bibit Jeruk Bali di Desa Gedongan pertamakali diberikan langsung oleh Bupati Yuni pada saat awal menjabat sebagai Bupati Sragen.
Bahkan pemberian bibit Jeruk Bali itu menjadi daya tarik dan penunjang wisata di Makam Butuh. Tempat dimana Joko Tingkir atau Sultan Hadiwijaya dan keluarganya yakni Ki Ageng Butuh disemayamkan di peristirahatan terakhir.
Melihat potensi wisatawan dari berbagai kota dan peluang usaha untuk kemakmuran warga masyarakat Sragen sekitar Makam Joko Tingkir, bupati Yuni mengajak pemerintah desa dan masyarakat mulai mengembangkan budidaya jeruk Bali.
Budidaya Jeruk Bali kini berhasil menggeliatkan UMKM di sekitar area makam. Peziarah menjadikan jeruk bali sebagai oleh-oleh dari Makam Butuh. Lantaran melimpahnya produk, sehingga dijual dengan harga yang cukup terjangkau. Selain itu hampir di setiap pekarangan rumah warga Desa Gedongan memiliki pohon jeruk Bali.
Pada JOGLOSEMARNEWS.COM Kepala Desa (Kades) Gedongan, Maryanto menyampaikan awalnya menjadi salah satu penghasil jeruk bali, berasal dari bantuan bupati. Dia menyampaikan sekitar 2016-2017, saat periode pertama Bupati Kusdinar Untung Yuni Sukowati memberikan program bantuan bibit pohon jeruk Bali.
“Iya benar bibit buah jeruk Bali di Desa Gedongan berasal dari bupati Yuni, kebetulan saat itu saya belum menjabat sebagai kepala desa jadi tidak tahu jumlah bibit yang dibagikan kepada warga berapa, yang jelas bibit yang diberikan merata hampir setiap rumah mendapatkan,” kata Maryanto Sabtu (1/6/2024).
Selain Desa Gedongan Plupuh, bantuan juga diberikan di desa tetangga yakni Desa Manyarejo. Karena memiliki kontur dan tipikal tanah yang hampir serupa. Lantas saat ini berkembang cukup pesat dan mulai dikembangkan.
“Iya sudah mulai berbuah juga bahkan ada pohon yang sudah tua dan mati, hampir di setiap rumah ada, banyak pohon di setiap rumah warga berbuah dan hasil buahnya banyak dibeli pedagang ditawarkan di lingkungan makam butuh,” jelasnya.
Dia menyampaikan tanah di Gedongan ternyata cocok untuk jenis tanaman Jeruk bali. Untuk harga juga bervariasi, antara Rp 10-20 ribu tergantung ukuran dan kondisi buah.
Kades menambahkan sekarang Makam Butuh juga semakin populer untuk ziarah. Pengunjung berasal dari luar kota dan luar Provinsi untuk ziarah. Berkahnya banyak UMKM mulai menggeliat, berjualan seperti minum, souvenir hingga buah Jeruk bali ini.
“Kalau untuk UMKM yang ada lebih dari 30 dari 3 titik lokasi parkir,” bebernya.M
aryanto menyampaikan pengunjung yang hadir pada akhir pekan bisa sampai 100 bus.
”Sabtu bisa 50 bus dan minggu juga 50 bus, terus diluar itu bisa sampai 20-30 bus. Jadi menjadi rejeki untuk UMKM, Parkir dan Ojek. Masuk makam juga gratis atau infak seikhlasnya,” ujarnya.
Huri Yanto