SALATIGA, JOGLOSEMARNEWS.COM – Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia Korda Semarang 2 menggelar workshop Keuangan dan SDM pada hari Rabu-Kamis (12-13/6/2024) di Hall Sindoro Hotel Laras Asri Salatiga.
Untuk diketahui, JSIT Indonesia Korda Semarang 2 meliputi Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga.
Workshop yang diikuti oleh 50 Pengurus Harian Yayasan dan Kepala Sekolah Islam Terpadu (SIT) dari jenjang TKIT hingga SMAIT itu menghadirkan dua narasumber bersertifikat BSNP, yakni Siswadi dan Widi Setianah dari Kota Semarang.
Ketua JSIT Indonesia Korda Semarang 2, Sunarto menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan itu untuk memberikan pemahaman dan penguatan lembaga mengenai pengelolaan keuangan serta SDM yang mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan. Workshop ini sangat penting agar lembaga milik masyarakat (swasta) ini agar terus eksis secara permanen.
“Workshop ini sangat penting agar pengelolaan keuangan dan SDM di yayasan atau sekolah bisa efektif dan efisien. SDM pengelola keuangan memerlukan upgrading agar semakin terampil memastikan keuangan lembaga terkelola secara efektif,” ungkap Sunarto.
Financial Planer, Siswadi sebagai narasumber menyampaikan bahwa setiap lembaga harus tahun ke tahun menganalisis kondisi keuangan lembaga dalam keadaan sehat. Pendapatan dan belanja lembaga harus diimplementasikan dengan tepat agar lembaga yang sudah dirintis semakin bertumbuh dan kokoh.
“Berbicara keuangan dalam sebuah lembaga menjadi satu hal yang penting. Keberlangsungan lembaga swasta yang sumbangsihnya dari masyarakat harus dikelola dengan baik. Lembaga year to year harus memastikan kondisi keuangan dalam kondisi yang sehat. Tools keuangan yang kami miliki nanti kita bagikan untuk bisa diimplementasikan di yayasan atau sekolah islam terpadu. Kita berharap yayasan atau sekolah yang kita rintis terus eksis memberikan manfaat kepada masyarakat, nusa, dan bangsa,” jelas Siswadi.
Salah satu peserta delegasi dari Yayasan Sabilul Khoirot, Muh. Cahyono mengatakan bahwa kegiatan ini sangat bermanfaat karena narasumber sudah berpengalaman menjadi konsultan di banyak lembaga. Sehingga saat peserta menyampaikan permasalahan masing-masing sudah ada testimoni dari narasumber ketika menangani lembaga lain. Workshop juga berjalan sangat interaktif dua arah, para peserta bisa bertanya di sela-sela penjelasan.
“Kegiatan ini sangat bermanfaat menurut saya karena banyak ilmu teknis dan sistematis yang menjadi wawasan baru bagi kami. Workshop juga dikemas dengan interaktif dua arah, para peserta bisa bertanya di sela-sela narasumber menjelaskan. Bahkan narasumber memberikan penawaran untuk coaching terbatas dengan peserta,” kata Muh. Cahyono. Suhamdani