Beranda Edukasi Akademia Dorong Prodi Peternakan, Umuka Solo Gelar Temu Kemitraan Domba dan Jalin Kerja...

Dorong Prodi Peternakan, Umuka Solo Gelar Temu Kemitraan Domba dan Jalin Kerja Sama dengan Dinas PKH Jateng

Menjadi perguruan tinggi unggul merupakan target Universitas Muhammadiyah Karanganyar (Umuka) Solo. Dengan 14 program studi (prodi) dan lima fakultas, Umuka konsisten  melakukan kolaborasi positif baik dalam bidang pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat hingga peningkatan mutu internal.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menggelar Temu Kemitraan Pengembangan Ternak Kambing Domba Provinsi Jawa Tengah sekaligus Penandatanganan Kesepakatan Bersama dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dinas PKH) Provinsi Jawa Tengah. Selain dengan Dinas PKH, pada acara yang sama UMUKA SOLO juga melakukan penandatangan memorandum of understanding (MoU) dengan CV Edukarya Gemilang Jaya Jawa Tengah. Kerja sama ini lebih difokuskan pada penelitian dan pengabdian masyarakat di bidang pengembangan teknologi digital. Bertambahnya dua mitra Umuka Solo, diharapkan mampu menciptakan gerakan sosial serta penemuan baru yang berguna bagi kemaslahatan mayarakat.

Kesepakatan bersama ditandatangani oleh Rektor Umuka Solo, Dr. Samsuri dan Kepala Disnakan Provinsi Jawa Tengah, Agus Paryanto, Jumat (2/8/2024). Rektor menyatakan bahwa UMUKA memiliki dua program studi, yaitu S-1 Peternakan dan D3 Produksi Ternak.

Menurut Rektor, untuk melengkapi pengetahuan mahasiswa peternakan, diperlukan pula lapangan peternakan yang memadai untuk membekali pengetahuan praktis mahasiswa. “Tentu kami menyiapkan tenaga pengajar yang kompeten dan memenuhi syarat. Kerja sama ini bertujuan untuk memperluas wawasan, menyediakan tempat magang, dan menambah pengetahuan mahasiswa,” ujarnya.

Kepala Dinas PKH Provinsi Jawa Tengah, Agus Paryanto, mengungkapkan Jawa Tengah memiliki populasi kambing sekitar 4 juta ekor, yang merupakan jumlah terbanyak di Indonesia. Sedangkan populasi sapi di Jawa Tengah adalah yang terbanyak kedua setelah Jawa Timur. “Dengan populasi tersebut, terbuka kesempatan besar untuk mengembangkan peternakan. Ternak saat ini tidak hanya berkutat pada pemeliharaan di kandang, tetapi juga mencakup produksi hasil ternak, kuliner, restoran, dan produk hasil ternak lainnya yang sudah menjadi bagian dari industri peternakan,” jelas Agus.

Jawa Tengah, lanjut Agus, memiliki pusat pengembangan sertifikasi halal yang dipusatkan di Tawangmangu. “Wilayah ini berkembang dengan destinasi wisata kuliner, sehingga pengembangan sertifikasi halal dipusatkan di sana. Peternakan sangat erat kaitannya dengan dunia kuliner, yang sekarang dituntut untuk memperoleh sertifikasi halal,” tambahnya.

Kerja sama ini diharapkan membuka peluang bagi lulusan peternakan Umuka untuk berkiprah. Mulai dari peternakan, produksi hasil ternak, hingga kuliner yang semuanya harus memenuhi standar syariah. Menurut Samsuri, saat Idul Adha mahasiswa Umuka sudah terlibat dalam pemeriksaan kesehatan ternak, serta dibekali cara penyembelihan yang syariah, pengelolaan daging yang benar, hingga menjadi olahan yang baik dan halal.”Ini sangat diperlukan ke depannya agar masyarakat tidak ragu, karena mulai dari peternakan  hingga menjadi makanan di restoran semuanya sudah sesuai dengan syariah,” tandasnya.

Satyawatie