SOLO, JOGLOSEMARNEWS – Pasar Triwindu adalah salah satu pasar terkenal di Kota Solo yang dikenal sebagai pusat barang-barang antik. Pasar ini terletak di Jalan Gatot Subroto, Keprabon, Kecamatan Banjarsari, Kota Surakarta, Jawa Tengah.
Pasar Triwindu selalu menjadi tujuan bagi pecinta barang antik dari berbagai daerah. Di sini, pengunjung dapat menemukan berbagai koleksi seperti patung, topeng, guci, keris, perhiasan, piring, wayang, dan lampu. Selain itu, pasar ini juga populer di kalangan wanita yang mencari kebaya dengan harga terjangkau.
Pada awal tahun 2020, pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia memberikan dampak yang berat bagi para pedagang di Pasar Triwindu. Gami, salah satu pedagang di pasar ini, terpaksa menutup tokonya karena pembeli dari luar kota tidak diperbolehkan masuk.
“Saat pandemi, saya sama sekali tidak buka toko, pendapatan sangat turun karena pembeli dari luar tidak boleh masuk. Pasar memang tidak tutup, tetapi tidak ada yang membeli,” ujar Gami, saat bincang-bincang dengan Joglosemarnews pada Senin (5/8/2024).
Penurunan jumlah pembeli membuat pendapatan para pedagang menjadi tidak menentu. Pendapatan pedagang pun tidak bisa diprediksi, kadang laku, kadang tidak.
Setelah pandemi mereda, Pasar Triwindu mulai bangkit dan kembali ramai. Gami mengungkapkan bahwa kini dia bisa mendapatkan beberapa pembeli setiap hari, jauh lebih baik dibandingkan saat pandemi.
Tari, seorang pedagang kebaya di Pasar Triwindu, juga merasakan hal yang sama. Setelah pandemi, tokonya menjadi lebih ramai.
“Sekarang lebih ramai, banyak yang mencari kebaya model lama. Selain itu, banyak yang berfoto dan mengunggahnya di media sosial, sehingga banyak orang yang tertarik datang ke sini,” ungkapnya.
Kini Tari berharap Pasar Triwindu akan semakin ramai oleh pengunjung dan pembeli.
“Sekarang sudah tidak ada aturan ketat soal masker, jadi semoga pasar ini semakin ramai. Kami akan senang jika pasar ini kembali hidup dan penuh dengan pengunjung serta pembeli,” ujarnya. Syahla Ayu Yasinta