WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Efektivitas dan efisiensi menjadi kunci pokok dalam perhelatan pelantikan anggota DPRD Wonogiri 2024-2029. Terbukti dari anggaran pelantikan yang terbilang kecil namun tidak mengurangi esensi kegiatan.
Untuk diketahui pelantikan anggota DPRD Wonogiri periode 2024-2029 digelar pada Kamis 15 Agustus 2024. Lokasi pelantikan anggota DPRD Wonogiri adalah ruang utama rapat paripurna lantai 2 dan sejumlah ruang komisi di lantai 1.
Plt Sekretaris DPRD Wonogiri Edhy Tri Hadyanto menyebutkan Ketua Pengadilan Negeri dijadwalkan melantik 50 Anggota DPRD Wonogiri periode 2024-2029.
“Total tamu yang diundang 450 orang, sudah termasuk anggota DPRD dan keluarganya,” ungkap Plt Sekretaris DPRD Wonogiri Edhy Tri Hadyanto, Senin (12/8/2024).
Disinggung soal anggaran pelantikan anggota DPRD Wonogiri Edhy Tri Hadyanto membeberkan total tidak sampai Rp200 juta. Angka itu sudah termasuk pengadaan jas dan ongkos jahit bagi semua anggota DPRD Wonogiri, konsumsi, dekorasi, dokumentasi, dan lainnya.
Sebagai perbandingan, berdasarkan informasi yang dihimpun JOGLOSEMARNEWS.COM , anggaran tersebut tidak sampai setengah dari total dana pelantikan anggota DPRD di sejumlah daerah lainnya. Padahal daerah lainnya itu hanya melantik 45 wakil rakyat.
“Sebenarnya tidak ada anggaran khusus pelantikan, jadi anggaran melekat di sekretariat DPRD Wonogiri. Makanya ini (pelantikan anggota DPRD Wonogiri) dilaksanakan secara sangat efisien. Namun tidak mengurangi esensinya,” sebut Edhy Tri Hadyanto.
Saat pelantikan nanti ada formasi ketua sementara dan wakil ketua sementara DPRD Wonogiri. Formasi tersebut diperoleh dari anggita dewan dari parpol yang mendapatkan suara terbanyak pertama dan kedua pada pemilu. Dimana parpol dengan suara terbanyak pertama di formasi ketua sementara, dan peraih suara terbanyak kedua di posisi wakil ketua sementara.
“Namun untuk namanya belum ada usulan dari parpol,” jelas Edhy Tri Hadyanto.
Jauh hari sebelumnya DPRD Wonogiri menjadi juara satu DPRD terhemat se-Indonesia. Ini terkait penganggaran yang disebut-sebut paling irit dan efisien dalam rangka menjalankan tugas pokok dan fungsi (tupoksi).
Ketua DPRD Wonogiri Sriyono menerangkan untuk mewujudkan target besar itu pihaknya telah menempuh langkah strategis. Yakni melakukan pemangkasan kegiatan yang bersifat tidak urgen. Misalnya, kunjungan kerja atau perjalanan dinas bagi 50 legislator Kota Mete.
Anggaran yang dipangkas itu tentunya, ujar dia, bisa dialihkan ke pos pembiayaan untuk masyarakat.
“Yang dipangkas adalah kegiatan yang tidak urgen. Namun demikian perlu digarisbawahi bahwa pemangkasan itu
dilakukan tanpa sedikitpun mengurangi mutu, kualitas dari DPRD Wonogiri,” tandas Ketua DPRD Wonogiri Sriyono. Aris Arianto
