SOLO, JOGLOSEMARNEWS – Kenaikan harga bahan pokok selalu menjadi isu sensitif di kalangan masyarakat. Di tengah keluhan tentang mahalnya kebutuhan sehari-hari, harga bawang putih jenis sico dan kating di Pasar Legi justru mengalami lonjakan yang signifikan dalam dua hari terakhir, memukul para pedagang yang kini menghadapi penurunan drastis dalam jumlah pembeli.
Thania, salah satu pedagang di Pasar Legi, mengungkapkan bahwa kenaikan harga bawang putih ini sangat mendadak dan berdampak langsung pada penjualan.
“Harga bawang putih jenis sico yang kotor awalnya Rp 29.000/kg sekarang naik jadi Rp 30.000/kg. Untuk sico bersih, dari Rp 30.500/kg naik menjadi Rp 32.000/kg. Sedangkan kating kotor naik dari Rp 30.800/kg menjadi Rp 31.000/kg, dan kating bersih dari Rp 34.000/kg kini menjadi Rp 35.000/kg,” ujarnya dengan nada kecewa, Selasa (13/8/2024).
Kenaikan ini tidak hanya mengusik kantong pembeli, tetapi juga memukul daya beli secara keseluruhan. Thania, yang mengandalkan penjualan bawang putih sebagai mata pencaharian utamanya, mengeluhkan bahwa pembeli kini lebih memilih menahan diri untuk berbelanja.
“Pembeli sebenarnya butuh, tapi banyak yang bilang harga sekarang terlalu mahal. Ini jelas menurunkan daya beli,” tambahnya.
Tidak berhenti di situ, suasana pasar yang sepi semakin memperparah kondisi pedagang. Sementara biaya operasional tetap berjalan, pemasukan semakin menipis.
“Pasar sepi, pendapatan pun menurun. Kami para pedagang semakin sulit bertahan,” keluh Thania.
Dengan harga yang fluktuatif dan daya beli yang terus menurun, para pedagang di Pasar Legi berada di ujung tanduk. Thania berharap harga-harga bisa kembali stabil agar pasar kembali hidup.
“Harapan saya, harga tetap stabil. Kalau ada kenaikan, jangan terlalu tinggi, dan kalau turun, jangan drastis. Semoga pasar kembali ramai,” tutupnya dengan penuh harap. Syahla Ayu Yasinta