Beranda Daerah Sragen Obyek Wisata Sendang Kun Gerit Gemolong, Sragen Langsung Ditutup Total Setelah Warga...

Obyek Wisata Sendang Kun Gerit Gemolong, Sragen Langsung Ditutup Total Setelah Warga Kalijambe Tewas Tenggelam

Obyek wisata Sendang Kun Gerit (Kiri) Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Tangkapan layar foto Suratman (41) korban tewas tenggelam saat masih hidup || Huri Yanto

SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM Tragedi maut terjadi di salah satu obyek wisata alam di Sragen, gara-gara berenang pria asal Kalijambe tenggelam di wisata Sendang Kun Gerit Dukuh Sidorejo RT 2A, Desa Jatibatur, Kecamatan Gemolong, Kabupaten Sragen, Jawa Tengah, Minggu (18/8/2024) Pukul 08:00 WIB.

Diketahui korban tewas meninggal dunia bernama Suratman (41) warga Dukuh Ngemplak RT 13/6, Desa Banaran, Kecamatan Kalijambe, Sragen.
Pada JOGLOSEMARNEWS.COM Direktur BUMDesa Jatibatur, Gemolong, Sugiman Totok atau akrab dipanggil Pak Totok membenarkan kejadian itu, hingga hari ini Obyek Wisata Sendang Kun Gerit tutup sementara.

“Iya benar, untuk sementara wisata Sendang Kun Gerit tutup sementara,” kata Totok Senin (19/8/2024).

Suratman sendiri meninggal dunia dengan meninggalkan seorang anak yang masih kecil, hal itu dibenarkan oleh tetangga korban berinisial (i) yang tak mau disebutkan nama lengkapnya.

“Betul mas anake masih kecil-kecil, kalau punya penyakit kayaknya ngak soalnya masih muda juga kok,” jelasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Kapolsek Gemolong AKP Liyan Prasetyo mewakili Kapolres Sragen AKBP Petrus Parmingotan Silalahi membenarkan kejadian maut tersebut.

Baca Juga :  Selalu Bikin Sial Petani 'Kartu Tani' Resmi Dihapus, Presiden Prabowo Subianto Melalui Wamentan Sudaryono Janjikan Distribusi Lebih Lancar

“Iya benar, korban tenggelam di wisata kolam renang Kun Gerit,” kata AKP Liyan Prasetyo.

AKP Liyan Prasetyo juga mengatakan bahwa polisi masih terus melakukan penyelidikan ini dilakukan untuk mengungkap sebab-sebab pasti tenggelamnya korban, meskipun hasil pemeriksaan awal tidak menunjukkan adanya tanda-tanda kekerasan fisik.

“Polsek Gemolong bekerja sama dengan tim Inafis Polres Sragen dan pihak RSUD Gemolong untuk mendapatkan gambaran lengkap mengenai insiden ini, ” jelasnya.

Meskipun keluarga korban telah menolak autopsi, penyelidikan tetap berlanjut untuk memastikan tidak ada faktor-faktor lain yang menyebabkan kematian korban.

“Keterangan dari saksi-saksi di tempat kejadian akan menjadi bagian penting dalam proses penyelidikan ini, ” tambahnya.

Lebih lanjut, Kapolsek menjelaskan bahwa kejadian bermula ketika korban terlihat menceburkan diri ke dalam kolam renang, namun beberapa saat kemudian tidak muncul ke permukaan.

Setelah menerima laporan dari pengunjung lain, dua saksi yang berada di lokasi langsung menyelam untuk mencari korban.

Baca Juga :  Optimalkan Swasembada Pangan, Kapolres Sragen AKBP Petrus Parningotan Silalahi Bersama Bhayangkari Kelola Lahan P2L

Mereka menemukan korban di dasar kolam dalam kondisi tidak sadarkan diri.
Korban segera dievakuasi ke RSUD Gemolong, namun sayangnya, nyawanya tidak dapat diselamatkan.

Menurut hasil pemeriksaan awal oleh tim medis, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban, dan kematiannya diduga akibat gagal nafas.

Huri Yanto