JOGLOSEMARNEWS.COM — Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan penambahan dua juta investor baru per tahun. Salah satu upaya yang dilakukan yakni memberikan edukasi secara masif terkait pasar modal pada masyarakat.
Direktur Pengembangan PT Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik menuturkan, data jumlah investor sampai saat ini di BEI sebanyak 13,6 juta. Pihaknya menargetkan pertumbuhan dua juta investor baru per tahun.
“Karena kami ingin pasar modal kita inklusif. Sedangkan data transaksi, saat ini dalam sehari transaksi saham di BEI tidak kurang dari Rp12,2 triliun. Kalau dikliringkan jadi 1,2 juta transaksi. Sedangkan jumlah perusahaan ada 936 yang mencatatkan sahamnya di BEI dengan nilai kapitalisasi pasar mencapai Rp12.700 triliun,” ujarnya Kamis (5/9/2024), di Jakarta.
Jeffrey menambahkan, dengan nilai kapitalisasi Rp12.700 triliun atau setara dengan 750 miliar dolar AS, angka tersebut merupakan yang terbesar di kawasan ASEAN. Capaian ini baru diikuti oleh Thailand dengan nilai kapitalisasi 450 miliar dolar AS dan Singapura sebesar 350 miliar dolar AS.
“Ini peluang sekaligus tantangan bagi kami untuk mengembangkan bursa efek kita. Oleh karena itu, kami fokus ke pendalaman pasar. Dari sisi suplai, kami juga akan terus mengeluarkan produk baru yang dibutuhkan,” imbuhnya.
Ia berharap semakin banyak orang yang memanfaatkan potensi pasar modal rersebut. Terkait itu, pihaknya juga gencar melakukan kampanye Aku Investor Saham.
“Kami berkolaborasi dengan hampir 900 perguruan tinggi di Indonesia dengan mendirikan galeri investasi BEI. Kami memberikan sosialisasi dan edukasi kepada anak-anak muda di Indonesia. Dengan didukung mahasiswa, kami menyampaikan pesan ke masyarakat. Kami jadikan mereka sebagai duta pasar modal,” imbuhnya. Prihatsari
