Beranda Daerah Boyolali Harga Gas Melon di Boyolali Naik, Ini Respon Warga dan Pemilik Pangkalan

Harga Gas Melon di Boyolali Naik, Ini Respon Warga dan Pemilik Pangkalan

Ilustrasi gas melon / Istimewa

BOYOLALI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Harga gas 3 kg atau biasa disebut gas melon di pangkalan mengalami kenaikan.

Yaitu, dari sebelumnya Rp 15.500/ tabung menjadi Rp 18.000/ tabung.

Menurut pemilik pangkalan gas melon di Desa Kemasan, Kecamatan Sawit, Tri Raharjo (61), kenaikan harga tersebut sudah terjadi sejak pekan lalu. Namun demikian, stok tabung pun mencukupi, bahkan melimpah.

“Tidak langka, cuma harganya naik, kalau stok sekarang cukup,” katanya, Rabu (18/9/2024).

Meski stok cukup, namun pihaknya tetap membatasi penjualan gas melon tersebut.

Dia hanya menjual kepada pedagang kaki lima dan rumah tangga. Itupun, pembeli harus menyetorkan bukti fotokopi KTP.

Selain itu, pembelian juga dibatasi maksimal dua tabung per minggun.

Pembatasan dilakukan guna mengantisipasi adanya pembeli yang menjual lagi gas tersebut kepada orang lain dengan harga lebih tinggi.

“Ya itu, takutnya nanti beli banyak terus dijual lagi, biasanya gitu. Ada yang jual lagi sampai Rp 23.000 seperti di kawasan Pengging, Kecamatan Banyudono,” ujarnya.

Baca Juga :  PDIP Akui Kekalahan Jagonya di Pilkada Boyolali, Seno Gede: Kami Legawa dengan Hasil Ini

Terpisah, Dariyati (40) penjual gas eceran di Desa Dukuh, Kecamatan Banyudono, mengungkapkan, kenaikan harga gas melon ini tidak terlalu dikhawatirkan masyarakat. Pasalnya, gas melon  sudah menjadi kebutuhan masyarakat.

“Bagi masyarakat, yang penting tidak langka dan kenaikannya tidak drastis.”

Dia mendapat gas melon dari penyetor seharga Rp 18.000 – Rp 19.000 per tabung.

“Sebelumnya, harga hanya berkisar antara Rp 15.500  sampai Rp 17.000. Saya jualnya Rp 20.000  kadang Rp 21.000 tergantung stok,” paparnya.

Terpisah, salah satu PKL di kawasan Alun-Alun Pengging, Wika Purnamasari (37) mengaku hanya bisa pasrah. Namun demikian, kenaikan harga gas melon membuatnya harus menghitung kembali modal dagang. Pasalnya, harga kebutuhan pokok lain juga meningkat.

Baca Juga :  Pertamina Kembali Tindak Tegas SPBU di Boyolali, Ini Penyebabnya

“Ya, hitung- hitung lagi. Kan gak bisa langsung menaikkan harga, nanti pembeli kabur. Memang repot, harga- harga pada naik semua. Ya, gimana lagi. Harapan sih, harga kembali normal seperti sebelumnya,” tukas dia. Waskita