Beranda Daerah Solo Festival Sanggul Nusantara 2024, Literasikan Budaya Sanggul Untuk Generasi Muda Solo

Festival Sanggul Nusantara 2024, Literasikan Budaya Sanggul Untuk Generasi Muda Solo

Perkumpulan Pencinta Sanggul Nusantara menggelar Festival Sanggul Nusantara 2024, di Loji Gandrung Kota Solo, Sabtu (28/9/2024). Istimewa

SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Perkumpulan Pencinta Sanggul Nusantara menggelar Festival Sanggul Nusantara 2024, di Loji Gandrung Kota Solo, Sabtu (28/9/2024). Berbeda dengan tahun sebelumnya, Festival Sanggul Nusantara 2024 diadakan Pemilihan Duta Sanggul.

Ketua Umum Perkumpulan Pecinta Sanggul Nusantara Ninoek Soenaryo mengatakan, pemilihan duta sanggul Nusantara diadakan untuk Gen Z. Pemilihan Duta Sanggul Nusantara bertujuan untuk melibatkan sedini mungkin Gen Z turut serta mengenal sanggul sebagai budaya.

“Agar Gen Z tidak melupakan sanggul dalam budaya. Kita ingin menguatkan sekaligus memberikan literasi mengenai sanggul, karena masih minim sekali. Bahkan belakangan ini mungkin orang sudah tidak terlalu mengenal penggunaan sanggul, semakin jarang. Nantinya Duta ini berperan bersama kami untuk menguatkan literasi tentang sanggul. Kita mengajak mereka juga ikut sosialisasi sanggul,” ujarnya.

Peserta Pemilihan Duta Sanggul Nusantara dari berbagai kalangan. Diantaranya SMA/SMK, perwakilan kampus dan ada perwakilan komunitas. Kriteria peserta Pemilihan Duta Sanggul Nusantara berusia antara 17-28 tahun.

Baca Juga :  Tutup Tahun 2024, UMS Bakal Kukuhkan 7 Guru Besar

“Anak-anak muda ini kan mainnya di sosmed. Kita mengajak mereka untuk mengenalkam sanggul lewat sosmed juga,” imbuhnya.

Selain Pemilihan Duta Sanggul Nusantara, Festival Sanggul Nusantara 2024 juga dirangkai dengan kegiatan Dialog Budaya. Salah satu narasumber yakni RAy. Febri H. Dipokusumo. Kegiatan tersebut diisi dengan tutorial make up dan tutorial sanggul termasuk tips mengenakan sanggul dengan cara yang mudah.

“Sesuai tuntutan zaman, yang inginnya semua lebih praktis, simpel dan nggak ingin rambutnya rusak. Jadi kita mencoba mengenalkan bahwa sebetulnya pakai sanggul bisa lebih simpel,” urai RAy. Febri H. Dipokusumo.

Menurutnya, sanggul itu merupakan warisan budaya masa lalu. Bahkan di keraton, sanggul sudah merupakan bagian dari keseharian putri-putri dalem, mantu dan semua keluarga besar Keraton sudah sehari-hari menggunakan sanggul untuk upacara tradisi.

Baca Juga :  Dialog Kebudayaan Desa Pancasila Tanamkan Nilai Inklusif Generasi Muda

“Jadi sudah merupakan bagian dari penampilan keseharian. Kami senang sekali dan menyambut baik komunitas ini karena melestarikan budaya masa lalu,” tuturnya. Prihatsari