SRAGEN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Makam Syekh Muhammad Nasir atau Kyai Singomodo, yang terletak di Desa Kandangsapi, Kecamatan Jenar, Kabupaten Sragen, menjadi salah satu destinasi spiritual yang tak pernah sepi dari pengunjung. Makam yang dikelilingi oleh makam istri dan para prajurit bawahan dari Keraton ini memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat.
Keberadaan sendang atau mata air jernih di sekitar makam semakin menambah daya tarik tempat ini. Setiap malam 1 Suro, makam Kyai Singomodo selalu ramai dikunjungi peziarah dari berbagai daerah, seperti Yogyakarta dan Kediri. Mereka datang untuk berdoa dan memanjatkan harapan. Tradisi mandi di sendang sebanyak tujuh kali juga menjadi ritual yang sering dilakukan oleh para peziarah.
“Banyak pengunjung yang merasakan udara yang sangat sejuk saat berada di sekitar makam,” ungkap salah seorang juru kunci. Menariknya, banyak peziarah yang lebih memilih untuk berkunjung pada malam hari.
Sejarah dan Mitos
Kyai Singomodo dalam sejarah dikenal sebagai sosok yang mendirikan pemukiman bersama empat sahabatnya di tengah hutan belantara. Konon, tempat tersebut dahulu kala merupakan hutan yang sangat luas dan dihuni oleh berbagai jenis binatang buas seperti macan, singa, dan monyet.
Fasilitas Lengkap
Untuk memberikan kenyamanan bagi para pengunjung, makam Kyai Singomodo dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti mushola, toilet bersih, dan area parkir yang luas. Suasana yang tenang dan teduh membuat tempat ini sangat cocok untuk berdoa dan berziarah.
Keberadaan makam Kyai Singomodo tidak hanya menjadi tempat ziarah, tetapi juga menyimpan nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Bagi masyarakat sekitar, makam ini merupakan warisan leluhur yang harus dijaga dan dilestarikan.
sumber: jelajah sukowati pemkab sragen