SLEMAN, JOGLOSEMARNEWS.COM – Nongkrong di area rel kereta api memang mengasyikkan. Bagi remaja masa kini, rel bisa untuk nongkrong atau selfi, atau sering pula sebagai lokasi untuk membuat konten.
Nah, warga Purwomartani, Kalasan, Kabupaten Sleman, berinisial ABY (21) ini hanya bermaksud nongkrong pada Minggu (6/10/2024) malam, pukul 21.45 WIB di wilayah Prambanan.
Namun siapa sangka, saat lagi asyik nongkrong, tubuh korban tersambar kereta api Singasari yang melintas di kilometer 157, Brambanan – Maguwoharjo, wilayah Berbah. Tak pelak, korban pun tewas seketika dengan sejumlah luka di tubuhnya.
Kapolsek Berbah, AKP Dwi Daryanto, menceritakan kronologi kejadian tersebut bermula ketika korban bersama rekannya, pada Minggu malam sedang nongkrong di seputar lokasi kejadian.
Sesaat kemudian, dari arah timur melintas Kereta Api 103 Singasari. Posisi perlintasan kereta api di sebelah utara, sedangkan korban dan rekannya berada di sebelah selatan. Ketika sedang nongkrong dan ada kereta api datang, korban tiba-tiba berdiri.
“Korban berdiri dan berbicara ‘kok keretanya bagus ya’. Setelah itu korban berlari menghampiri kereta,” terang dia, saat dikonfirmasi pada Senin (7/10/2024).
Saat mau berlari menghampiri kereta, korban sempat dipegangi oleh rekannya namun terlepas.
Sehingga tubuh korban akhirnya tersambar kereta api hingga terpental sejauh 50 meter dari lokasi kejadian. Akibat kejadian itu, korban meninggal dunia dengan tubuh luka-luka di sekujur tubuh.
Rekan korban yang menyaksikan itu langsung memberitahu keluarga. Adapun tubuh korban dievakuasi ke RS Bhayangkara.
Peristiwa tersebut kemudian dilaporkan ke Polsek Berbah guna penyelidikan lebih lanjut.
Sementara itu, Kasihumas Polresta Sleman, Iptu Salamun, mengatakan berdasarkan informasi dari masyarakat sekitar, sebelum kejadian korban sedang berswafoto di seputar lokasi.
Korban tidak menyadari ada kereta api yang melintas yang jaraknya dekat, sehingga tersambar.
“Dan terjadi kejadian kecelakaan. Korban meninggal dunia dan selanjutnya dibawa ke rumah sakit Bhayangkara,” ujar dia.