SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM — Pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo nomor urut 2 Respati Ardi-Astrid Widayani bersilaturahmi dengan jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Solo, Jumat (11/10/2024) pukul 14.00 WIB. Kedatangan Respati-Astrid disambut oleh Ketua PCNU Solo, Mashuri, dan jajaran pengurusnya.
Dalam kesempatan tersebut, Respati menyatakan siap menerima masukan jika terpilih sebagai Wali Kota Solo. Bersama Astrid, ia menegaskan NU merupakan mitra strategis Pemkot Solo.
“Saya bersama Mbak Astrid sowan kepada jajaran PCNU Solo untuk bersilaturahmi dan memohon masukan ketika nanti kami mendapatkan amanah sebagai Wali Kota dan Wawali Solo, seperti apa,” ujarnya.
Ia mengaku banyak menerima masukan positif yang disampaikan jajaran PCNU Solo dalam kegiatan silaturahmi tersebut.
“Masukan-masukannya sangat baik, dan di NU sendiri memiliki belasan badan otonom, sehingga tentu saja itu bisa menjadi mitra strategis bagi Pemkot Solo ke depan, bila kami mendapatkan amanah,” tuturnya.
Di sisi lain, PCNU memiliki misi untuk menjaga Solo sebagai kota toleran. Terkait itu, Respati mengaku sangat bersepakat.
“NU memiliki visi besar terhadap toleransi. Kita lihat dari sosok besar KH Abdurrahman Wahid yang akrab disapa Gus Dur. Beliau tokoh yang moderat, dan tentunya hal itu lah kenapa kita bersama NU untuk sebagai mitra strategis untuk mempertahankan Solo sebagai kota toleran,” ungkapnya.
Hal senada disampaikan Astrid Widayani. Menurutnya, banyak kesamaan visi antara Paslon nomor urut 2 dengan PCNU Solo. Poin utama dari sekian kesamaan tersebut menurut dia terkait komitmen kebangsaan.
“Ini sejalan dengan semangat Respati-Astrid, di mana NU juga mengusung semangat kebangsaan. Juga banyak program-program NU ini yang menggerakkan dari sisi SDM selama ini juga banyak menyumbang untuk SDM Solo,” tuturnya.
Sementara itu, Ketua PCNU Mashuri mengungkapkan salah satu fokus utama PCNU Solo bagaimana supaya organisasi kemasyarakatan tersebut bisa semakin kuat. Hal itu penting agar PCNU Solo bisa menjalankan programnya secara baik.
“PCNU concern menggarap bagaimana NU menjadi satu kekuatan, menjaga eksistensi NKRI, dan di tingkat kota juga sama. Jangan sampai kota ini diisi kelompok-kelompok intoleran dalam tanda kutip radikal,” tandasnya. Prihatsari
