Beranda Daerah Wonogiri Gerakan Anti Korupsi bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Wonogiri, Ini 4 Strateginya

Gerakan Anti Korupsi bagi Pimpinan dan Anggota DPRD Wonogiri, Ini 4 Strateginya

Korupsi
Sosialisasi anti korupsi di DPRD Wonogiri. Istimewa

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM — Sosialisasi anti korupsi bagi pimpinan dan anggota DPRD Wonogiri dilaksanakan Selasa (23/10/2024), di Ruang Graha Paripurna DPRD Wonogiri.

Salah satu narasumber dalam acara ini adalah Ruslina Dwi Wahyuni, Dosen Prodi Hukum Tata Negara STAIMAS Wonogiri, yang memberikan materi terkait strategi pemberantasan korupsi.

Acara tersebut dihadiri oleh sejumlah pejabat penting, termasuk Ketua DPRD Wonogiri Sriyono, Pj Sekda Wonogiri FX Pranata, Wakil Ketua I DPRD Sugeng Ahmady, Wakil Ketua III DPRD Suryo Suminto, serta anggota DPRD dan kepala OPD terkait. Selain Ruslina Dwi Wahyuni, hadir juga Ipung Heswara dari BPKP Provinsi Jawa Tengah dan Hafidh Fathoni, Jaksa Fungsional Bidang Pidsus Kejari Wonogiri, sebagai pembicara.

Dalam sambutannya, Ketua DPRD Wonogiri Sriyono mengungkapkan keprihatinannya terhadap penurunan indeks persepsi korupsi (IPK) di Kabupaten Wonogiri. Di era ini, teriakan tentang korupsi semakin keras, namun sayangnya, IPK kita justru menurun.

“Hari ini kita berkumpul untuk belajar dan memperkuat komitmen bersama dalam memberantas korupsi, agar DPRD menjadi tempat yang bersih dan bebas dari korupsi,” ujar Ketua DPRD Wonogiri Sriyono.

Sementara Ruslina Dwi Wahyuni, yang juga merupakan Penyuluh Antikorupsi, menjelaskan bahwa korupsi berasal dari kata Latin corruptio yang berarti busuk atau rusak. Menurut Transparency International, korupsi adalah tindakan penyalahgunaan kekuasaan publik oleh pejabat atau politikus untuk memperkaya diri sendiri atau kelompoknya.

Baca Juga :  Ide Bisnis Menjelang Awal Musim Penghujan, Peluang Menguntungkan yang Perlu Dicoba

Dia juga menyoroti posisi Indonesia yang berada pada peringkat 115 dari 180 negara dalam indeks persepsi korupsi 2023 dengan skor 34, menunjukkan tantangan serius dalam melawan korupsi.

Indonesia adalah negara dengan sumber daya yang kaya, tetapi sayangnya, masih banyak ketimpangan, baik di bidang ekonomi, pendidikan, maupun akses terhadap tempat tinggal.

Ruslina Dwi Wahyuni menambahkan bahwa korupsi telah merajalela di berbagai daerah dan level kehidupan, dengan berbagai modus dan kompleksitas.

Korupsi seperti jaring laba-laba yang merayap ke setiap celah. Ini menunjukkan bahwa kita membutuhkan upaya besar untuk mencegahnya.

Ia menegaskan akar dari korupsi adalah hilangnya pemahaman terhadap sembilan nilai integritas antikorupsi, yaitu: berani, jujur, mandiri, peduli, disiplin, kerja keras, tanggung jawab, adil, dan sederhana.

“Kami menyederhanakan nilai-nilai ini menjadi jargon ‘Berjumpa di Kertas’, agar mudah diingat dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari,” jelas dia.

Ruslina juga membagikan empat strategi utama untuk memberantas korupsi:

– Tidak ingin korupsi, dengan adanya efek jera.
– Tidak bisa korupsi, melalui perbaikan sistem.
– Tidak berani korupsi, dengan pendidikan dan pembentukan nilai.
– Partisipasi masyarakat dalam pengawasan dan pencegahan.

Baca Juga :  Daftar 26 Lokasi Tes CPNS Wonogiri 2024, Cek Kamu Ada Dimana

Sebagai penutup, Ruslina Dwi Wahyuni memberikan beberapa tips untuk mencegah korupsi:
– Pantang terlibat dalam tindak pidana korupsi.
– Melatih diri untuk selalu berintegritas.
– Pilih aksi positif dengan mengajak orang lain untuk melakukan hal yang benar.

“Jika kita terus menanam benih integritas dan menyiramnya, kelak akan tumbuh menjadi pohon yang kuat, membentuk lingkaran anti korupsi yang kokoh,” tandas dia. Aris Arianto