Beranda Umum Nasional Prabowo Siap Terbitkan Perpres untuk Putihkan Utang Petani dan Nelayan

Prabowo Siap Terbitkan Perpres untuk Putihkan Utang Petani dan Nelayan

Ilustrasi kapal nelayan | tempo.co

JAKARTA, JOGLOSEMARNEWS.COM Kaum petani dan nelayan merupakan dua hal yang mendapat porsi perhatian besar dari preside Prabowo. Salah satu perwujudannya, Presiden Prabowo bakal segera meneken Peraturan Presiden (Perpres) untuk kepentingan pemutihan (penghapusan) utang jutaan petani dan nelayan.

Hal itu diungkapkan oleh Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo.

Dikatakan Hashim, Perpres ini sedang disiapkan oleh Menteri Hukum Supratman Andi Agtas.

“Mungkin minggu depan akan ditandatangani (oleh Prabowo),” ujarnya dalam acara Dialog Ekonomi Kadin bersama Pimpinan Dewan Kadin Indonesia di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (23/10/20240.

Berdasarkan temuannya, Hashim mengatakan, jutaan petani dan nelayan masih terbebani utang-utang lama akibat krisis moneter yang pernah terjadi di Indonesia. Ia menyebut, ada sekitar lima hingga enam juta petani dan nelayan yang memiliki utang.

“Ada utang krismon (krisis moneter) 1998, utang dari 1998, utang dari mana-mana,” kata dia.

Adik kandung Presiden Prabowo Subianto itu menuturkan, para petani dan nelayan yang memiliki utang itu saat ini terpaksa tidak bisa meminjam uang lagi dari perbankan. Sebab, mereka selalu ditolak setiap kali datanya masuk di sistem layanan informasi keuangan (SLIK) di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga :  Anggap Yusril Tak Punya Empati, Usman Hamid: Abaikan Fakta dan Hukum Soal Tragedi 1998

Hashim menyebut, sebenarnya utang para petani dan nelayan itu sudah dihapus dan dibekukan oleh bank sejak lama. Namun, hak tagih dari bank belum dihapus.

“Maka tidak bisa dapet kredit, mereka ke mana? Ke rentenir dan pinjol,” ucap Hashim. “So, waktu itu saya sampaikan ke Pak Prabowo, ini harus diubah.”

Hashim mengklaim, Prabowo setuju dengan usulannya itu.  Kemudian, kata Hashim, kakak kandungnya itu segera memanggil tim dari perbankan dan tim ekonomi untuk mendiskusikannya lebih lanjut.

“Kami (Hashim dan Prabowo) tanya, (pemutihan) ini merusak perbankan di Indonesia atau tidak? Terus katanya tidak karena sudah dihapus-bukukan. (Utangnya) nggak ada lagi. Tapi hak tagihnya tetap,” tuturnya.

Hashim mengatakan, pemutihan ini penting dilakukan agar jutaan petani dan nelayan tidak terjebak pinjaman ilegal yang tidak sehat. Ia menyebut, pemutihan utang ini merupakan salah satu langkah strategis Prabowo untuk mengentaskan kemiskinan.

Baca Juga :  Pemberian Gelar Doktor untuk Bahlil Dipersoalkan, Dewan Guru Besar UI Langsung Bentuk Tim Investigasi

“Enam juta debitur, itu kan ada istri, ada anak, ada keluarga. 30 hingga 40 juta manusia akan nanti dapat dampak yang positif. Mereka bisa pinjam lagi ke bank, bukan dari rentenir atau pinjol,” ujar Hashim.

www.tempo.co