Beranda Daerah Wonogiri OPD Wonogiri Tidak Becus dan Tidak Profesional, Sebabkan Atlet Wonogiri Gagal Ikut...

OPD Wonogiri Tidak Becus dan Tidak Profesional, Sebabkan Atlet Wonogiri Gagal Ikut POPDA Jateng

Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Mas Jekek. JSNews. Aris Arianto

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Kasus tidak ikut sertanya atlet dari Kabupaten Wonogiri dalam Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) Jawa Tengah menimbulkan reaksi keras dari Bupati Wonogiri Joko Sutopo, yang dikenal sebagai Bupati Jekek.

Bupati Jekek menyatakan kekecewaannya dan menyebut kejadian ini sebagai bukti ketidakprofesionalan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang seharusnya bertanggung jawab. Dimana OPD yang bersangkutan tidak mendaftarkan atlet pada POPDA Jateng di aplikasi yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Alhasil para atlet pelajar kabupaten Jateng tenggara tidak bisa berpartisipasi dalam POPDA Jateng. Para pahlawan olahraga itu secara otomatis tidak terdaftar sebagai peserta kompetisi POPDA Jateng.

“Kami menyampaikan permohonan maaf atas kelalaian dan ketidakprofesionalan salah satu OPD teknis kami. Saya yakin, ini akan memberikan preseden negatif terhadap kinerja Pemerintah Kabupaten Wonogiri,” ungkap Bupati Jekek pada Rabu (6/11/2024).

Menurutnya, peristiwa ini menjadi pukulan telak bagi Wonogiri. Kejadian ini tidak hanya mengecewakan para atlet namun juga masyarakat umum.

“Ini sangat memalukan. Dari 35 kabupaten/kota di Jawa Tengah, hanya Wonogiri yang tidak bisa berpartisipasi dalam POPDA Jateng. Hal ini tidak bisa sekadar dijawab dengan ‘kami lupa’. Ini adalah tindakan tidak profesional, dan kami akan menyelidiki apakah ada faktor-faktor lain yang terlibat,” tegas Bupati Jekek.

Bupati Jekek juga menyatakan akan memberikan sanksi kepada OPD terkait. Sebagai Pejabat Pembina Kepegawaian (PPK), ia berjanji akan mengambil langkah-langkah sesuai aturan yang berlaku.

“Akan ada sanksi kepegawaian sesuai dengan kapasitas saya sebagai PPK. Saya akan mengambil langkah-langkah untuk memberikan sanksi sesuai ketentuan,” lanjut Bupati Jekek.

Baca Juga :  Judi Online dan Beda Pilihan Politik Jadi Pemicu Perceraian, Jumlahnya Meningkat 4 Kali Lipat

Bupati Jekek berharap peristiwa ini bisa menjadi pembelajaran bagi seluruh pihak, serta memohon masukan dari masyarakat agar pemerintah dapat memperbaiki kinerja ke depannya.

Pihaknya sudah memanggil dan meminta klarifikasi dan konfirmasi dari OPD yang menangani bidang olahraga. Salah satu yang dikemukakan oleh OPD adalah sebagian atlet tetap berangkat meskipun tak akan dapat medali lantaran tidak terdaftar sebagai peserta.

Sebagaimana diwartakan, lini masa media sosial belakangan ramai soal kabar para atlet Wonogiri tidak bisa mengikuti ajang Pekan Olahraga Pelajar Daerah alias POPDA Jateng. Khususnya jenjang SD/SMP.

Mereka hanya diperbolehkan memeriahkan perlombaan sebatas penggembia alias pupuk bawang. Tidak ada medali yang bisa atlet pelajar kabupaten Jateng tenggara itu raih.

Disebut sebut atlet Wonogiri tidak bisa ikut POPDA Jateng lantaran data mereka tidak masuk sebagai peserta. Operator dinas belum menginput data mereka di aplikasi Simpora, sehingga menjadi gagal terdaftar sebagai peserta.

Memang, ada sebagian atlet yang berangkat. Namun bukan untuk memperebutkan kejuaraan, lebih kepada penggembira atau pupuk bawang.

Kekesalan dan kekecewaan terungkap di beragam postingan media sosial. Salah satunya foto menampilkan spanduk bertuliskan

DISPORAPAR KAB. WONOGIRI
Ora ndaftarke neng SIMPORA JATENG
KAMI TIDAK BISA BERTANDING di Pekan Olahraga Pelajar Daerah (POPDA) SD/SMP Th 2024 tingkat Prop. Jawa Tengah.

Selain itu juga terdapat tulisan:
Sungguh terlalu …….pagi sudah upacara pelepasan atlet semua cabor, sudah berangkat sampai GOR jatidiri semarang ……ternyata di prank sama dispora wonogiri, data atlet semua cabor dr kab. Wonogiri tidak ada …..ironis sekali opo ora kasian atlet e pak/bu dispora mereka latihan gak kenal waktu …..107 atlet pulang dengan membawa kesedihan (disertai emoticon menangis).

Baca Juga :  Cara Mencegah Ulat Daun Jati Masuk ke Rumah, Bikin Kotor dan Jijik

Para atlet yang nantinya ikut bertanding di POPDA Jateng namun harus rela tak bisa mendapatkan gelar juara karena tak terdaftar sebagai peserta resmi.

Informasi yang dihimpun Disporapar Wonogiri telah berkoordinasi dengan Disporapar Jateng terkait permasalahan itu.

Alhasil, kontingen dari Wonogiri tetap bisa ikut di sejumlah cabor. Namun statusnya hanya sebagai penggembira alias pupuk bawang.

Tersebar pula surat dari Disporapar Jateng terkait jawaban atas permohonan Disporapar Wonogiri.

Total jenderal ada 107 atlet dan official yang awalnya siap bertarung di ajang POPDA Jateng. Namun lantaran ada permasalahan itu hanya sebagian yang berangkat. Aris Arianto