Beranda Daerah Wonogiri Bupati Jekek Marah, Operator Disporapar Mengaku Lupa Input Data Atlet Wonogiri, Berujung...

Bupati Jekek Marah, Operator Disporapar Mengaku Lupa Input Data Atlet Wonogiri, Berujung Pupuk Bawang

Piala
Ilustrasi piala dan medali. AI

WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek mengaku marah dengan kinerja Disporapar Wonogiri yang mengaku lupa menginput data atlet pelajar di ajang POPDA Jateng. Imbasnya para atlet itu tidak terdaftar di POPDA Jateng, dari 35 kabupaten kota di Jateng hanya Wonogiri yang tidak ada atletnya.

Memang, sebagian atlet ada yang diperbolehkan mengikuti perlombaan atau pertandingan. Namun sebatas penggembira alias pupuk bawang.

Bupati Wonogiri Joko Sutopo alias Bupati Jekek membeberkan sudah memanggil Disporapar Wonogiri terkait kasus itu. Hal paling krusial adalah alasan yang menyebabkan para atlet tak terdaftar dalam ajang Popda SD/SMP Tingkat Provinsi Jateng 2024. Ternyata gegara operator lupa menginput data atlet di aplikasi pendaftaran POPDA Jateng, hingga membuat pahlawan olahraga itu tidak terdaftar sebagai peserta.

“Saya tidak bisa menerima alasan itu. Nggak bisa dong. Ini berarti ada fungsi kontrol yang tidak berjalan baik,” tegas Bupati Jekek, Rabu (6/11/2024).

Bupati Wonogiri Joko Sutopo juga mendapatkan laporan bahwa dari total delapan cabor yang awalnya hendak berangkat ke Popda SD/SMP Tingkat Provinsi Jateng 2024, hanya enam yang bisa berangkat.

Baca Juga :  Penanggalan Jawa Bulan November 2024 Plus Hari Nasional dan Internasional

Kepada Disporapar Wonogiri, Bupati Jekek mempertanyakan nasib atlet enam cabor yang berangkat. Apakah memiliki hak, fasilitas, hingga kedudukan yang sama dengan atlet dari kabupaten/kota lain yang terdaftar.

Ternyata dan ternyata para atlet di enam cabor hanya bisa ikut kualifikasi, tapi tidak ikut eliminasi. Misalnya atlet A mendapatkan skor tertinggi di babak kualifikasi, ternyata sudah, berhenti, tidak bisa melanjutkan ke babak selanjutnya.

“Ini namanya bukan pertandingan, saya marah. Atlet sudah berlatih keras, sudah dapat skor tinggi di kualifikasi nggak bisa ikut eliminasi. Saya minta itu dipastikan dulu, setelah itu saya keluar ruangan (pertemuan dengan Disporapar Wonogiri) sebagai bentuk kemarahan saya,” tegas Bupati Jekek.

Menurut Bupati Jekek sebenarnya atlet tak perlu berangkat jika memang kondisinya seperti itu, demi menjaga mental para atlet.

“Kalau saya pribadi, itu tidak ada unsur kompetisi, kasihan anaknya,” beber Bupati Jekek.

Saya jujur sempat bersikap, pak bupati tidak berkenan atau marah, monggo. Tapi saya menyampaikan ini adalah kerja yang sangat memalukan bagi Pemkab Wonogiri. Saya sempat menyampaikan itu. Kepada beliau-beliau (Disporapar Wonogiri) di ruang kerja,” tegas Bupati Wonogiri Joko Sutopo.

Baca Juga :  Hujan Datang, Pembangunan Sumur Bor untuk Air Bersih di Wonogiri Tetap Berlanjut

Menurut informasi total jenderal ada 107 atlet pelajar dan official Wonogiri yang akan berangkat ke Semarang mengikuti POPDA Jateng.

Namun setelah ada kasus itu, hanya ada 76 atlet dan official yang berangkat dari cabor atletik, karate, renang, pencak silat, wushu, panahan. Sedangkan atlet cabor badminton dan taekwondo memilih tidak berangkat. Aris Arianto