SOLO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menjadi tuan rumah pertemuan Majelis Dewan Guru Besar (MDGB) Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum (PTNBH) se-Indonesia.
Acara yang dihadiri 17 dari 24 Dewan Profesor PTNBH itu dibuka langsung oleh Rektor UNS, Prof. Dr. Hartono, dr., M.Si., pada Kamis (7/11/2024) malam di Ballroom Gedung Ki Hadjar Dewantara Tower UNS.
Mengusung tema “Peran Guru Besar dalam Penyiapan Generasi Unggul Menyongsong Indonesia Emas 2045,” pertemuan itu menjadi wadah diskusi bagi para guru besar dari berbagai universitas ternama.
Ketua Dewan Profesor (DP) UNS, Prof. Drs. Suranto, M.Sc., Ph.D., menyampaikan ucapan selamat datang dan apresiasinya kepada seluruh delegasi. Prof. Suranto menilai pertemuan tersebut sebagai momen penting untuk membahas berbagai isu strategis, salah satunya terkait Peraturan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Permendikbudristek) No. 44 Tahun 2024 tentang Profesi, Karier, dan Penghasilan Dosen.
Menurut Prof. Suranto, Permendikbudristek tersebut akan memberi dampak signifikan dalam tata kelola perguruan tinggi, terutama mengenai pengangkatan guru besar yang kini dilakukan oleh perguruan tinggi masing-masing.
“Ini tugas kita semua. Kita harus siap, baik dari segi moral, etika, maupun kepatutan. Kita harus mampu melahirkan guru besar baru yang berkompeten demi kemajuan pendidikan di Indonesia,” ujar Prof. Suranto, sebagaimana dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.
Ketua MDGB PTNBH, Prof. Dr. Andi Pengerang Moenta, S.H., M.H., DFM., menekankan peran vital dewan profesor sebagai pusat kekuatan moral dan intelektual di setiap perguruan tinggi.
Menurutnya, Dewan Profesor tidak hanya menjaga standar akademik, tetapi juga mendorong inovasi ilmu pengetahuan yang relevan dengan tantangan zaman. Prof. Andi juga mengapresiasi Permendikbudristek No. 44 Tahun 2024 sebagai perubahan penting yang berdampak pada kebijakan akademik dan struktur organisasi perguruan tinggi.
Rektor UNS, Prof. Hartono, dalam sambutannya menekankan pentingnya peran strategis para guru besar dalam menghadapi tantangan global. Beliau menilai bahwa tema pertemuan kali ini sangat relevan dalam rangka menyongsong Indonesia Emas 2045. “Untuk mewujudkan generasi emas pada tahun 2045, kita perlu memperhatikan peningkatan kualitas pendidikan dan riset, pembentukan karakter dan kepemimpinan, serta kontribusi dalam kebijakan nasional,” ujar Prof. Hartono.
Pertemuan MDGB PTNBH ini berlangsung selama tiga hari hingga Sabtu (9/11/2024). Pada hari kedua, para guru besar akan mengikuti rapat pimpinan dan sidang komisi yang hasilnya akan dipaparkan dalam rapat pleno. Sebagai bagian dari acara, juga diadakan pertunjukan wayang orang “Gatutkaca Winisudha” di Auditorium G.P.H. Haryo Mataram UNS pada Jumat (8/11/2024) malam.
Acara diakhiri dengan kunjungan ke Museum Manusia Purba Sangiran di Sragen, Jawa Tengah, pada hari terakhir.
Dengan adanya pertemuan ini, UNS dan para Dewan Guru Besar PTNBH diharapkan dapat memperkuat peran akademisi dalam memajukan pendidikan dan mempersiapkan generasi unggul Indonesia di masa depan. Suhamdani