WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Puluhan orang tua siswa kelas VII dan VIII SMPN 3 Satu Atap Jatipurno Wonogiri menghadiri undangan dari pihak sekolah pada Senin (25/11/2024).
Acara diadakan bertepatan dengan peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-79 PGRI, dengan tema Penguatan Kolaborasi Antara Sekolah dengan Orang Tua Siswa.
Kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan positif antara sekolah dan orang tua demi membentuk generasi muda yang cerdas, kritis, dan berkarakter luhur. Acara dihadiri Kanit Binmas Polsek Jatipurno Mustafa Sri Agung, sebagai narasumber, serta Sugimin selaku Ketua Komite Sekolah.
Melalui rilis yang diterima JOGLOSEMARNEWS.COM , Kamis (28/11/2024), Kepala SMPN 3 Satu Atap Jatipurno W. Listyono, menyatakan bahwa kolaborasi ini merupakan langkah strategis untuk mewujudkan visi sekolah, yaitu mencetak siswa yang cerdas, terampil, santun, dan berwawasan lingkungan.
“Kami berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kerja sama antara orang tua dan sekolah, karena tanpa dukungan orang tua, pembentukan karakter siswa tidak akan maksimal,” ujar Kepala SMPN 3 Satu Atap Jatipurno W. Listyono.
Kepala SMPN 3 Satu Atap Jatipurno W.Lustyono menjelaskan berbagai program pembiasaan yang diterapkan di sekolah, seperti sapa pagi, literasi, apel rutin, Jumat sehat, hingga shalat dhuha dan dhuhur berjamaah.
“Program pembiasaan ini kami jalankan untuk membentuk kepribadian siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga memiliki akhlak yang baik. Hasilnya, kami melihat perubahan positif, terutama dalam kedisiplinan dan perilaku siswa,” tambah Kepala SMPN 3 Satu Atap Jatipurno W. Listyono.
Orang tua siswa yang hadir memberikan respons positif terhadap kegiatan ini. Mereka sepakat bahwa kerja sama dengan sekolah menjadi kunci keberhasilan pendidikan anak.
Ketua Komite Sekolah, Sugimin, juga menegaskan dukungannya terhadap program-program sekolah yang dianggap mampu memberikan dampak signifikan bagi perkembangan siswa.
Sementara itu, Kanit Binmas Polsek Jatipurno, Mustafa Sri Agung, menyoroti pentingnya peran orang tua dalam pembentukan karakter anak. Ia menilai bahwa keluarga adalah lingkungan pertama dan utama bagi anak.
“Karakter anak tidak hanya tanggung jawab sekolah. Pandangan ini harus diluruskan. Dengan kolaborasi yang baik, kita dapat menciptakan generasi yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki moral yang kuat,” tegas Mustafa.
Kegiatan yang berlangsung selama 90 menit ini berjalan lancar dan kondusif. Diharapkan, melalui sinergi positif antara sekolah, orang tua, dan masyarakat, kualitas pendidikan dapat terus meningkat.
Acara ini sekaligus menjadi pengingat bahwa pendidikan karakter memerlukan kerja sama semua pihak untuk mencetak generasi muda yang siap berkontribusi bagi bangsa dan negara. Aris Arianto
