WONOGIRI, JOGLOSEMARNEWS.COM – Pada hari Minggu 15 Desember 2024, hujan deras yang mengguyur kawasan Wonogiri dalam waktu yang cukup lama menyebabkan terjadinya bencana tanah longsor di Karang Slogohimo Wonogiri.
Lokasi kejadian tepatnya di Dusun Karang, RT 01/TW 08 Desa Karang Kecamatan Slogohimo Wonogiri.
Curah hujan yang tinggi dan kondisi tebing yang labil memicu longsornya tanah, sehingga menimbun akses jalan utama desa tersebut.
Kejadian ini membuat warga terganggu, dengan jalan tertutup oleh timbunan material longsor yang cukup besar.
Namun, berkat respons cepat dari Babinsa Koramil 22/Slogohimo Kodim 0728 Wonogiri yang bekerjasama dengan relawan dan perangkat serta masyarakat setempat, upaya pembersihan segera dilaksanakan.
Pada Selasa 17 Desember 2024, sejumlah anggota Babinsa bersama warga melakukan kegiatan gotong royong untuk membersihkan material longsor yang menutupi jalan tersebut. Meskipun menggunakan alat seadanya, semangat kebersamaan dan kekompakan warga berhasil mempercepat proses pembersihan.
“Masyarakat dan Babinsa bahu-membahu dalam melaksanakan kerja bakti. Meski alat terbatas, kami tetap berusaha keras agar jalan bisa segera dibuka kembali agar akses masyarakat tidak terhambat lebih lama,” jelas salah satu Babinsa.
Dalam kesempatan itu, Babinsa juga menyampaikan bahwa pihaknya selalu waspada dan siap siaga menghadapi potensi bencana, terutama selama musim penghujan yang sedang berlangsung.
“Sesuai dengan arahan Komandan Kodim 0728/Wonogiri, Letkol Inf Edi Ristriyono, Babinsa di setiap wilayah binaan diperintahkan untuk terus memantau perkembangan situasi dan segera mengambil langkah-langkah cepat bila terjadi bencana seperti tanah longsor ini. Kami bekerja sama dengan warga untuk meminimalkan dampak kerugian dan membantu masyarakat secepat mungkin,” tambahnya.
Kegiatan gotong royong ini menunjukkan pentingnya kerjasama antara TNI dan masyarakat dalam menghadapi bencana alam, serta memberikan gambaran bagaimana kesigapan dan kewaspadaan bersama dapat mengurangi risiko yang lebih besar, seperti terisolasinya desa atau kerusakan infrastruktur yang lebih parah. Saat ini, jalan tersebut sudah bisa dilewati kembali, berkat kerja keras bersama yang tak kenal lelah. Aris Arianto