Anak merupakan anugrah terbesar dalam kehidupan dan merupakan salah satu harta orang tua yang paling berharga. Sejak dalam kandungan hingga terlahir ke dunia, anak akan terus mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan. Proses pertumbuhan dan perkembangan tidak hanya terjadi pada bayi, tetapi proses pertumbuhan dan perkembangan akan terus terjadi sampai bayi menjadi seorang remaja. Orang tua memberikan kasih sayang, perhatian, serta membimbing anak, sehingga anak tumbuh menjadi individu yang sehat dan cerdas. Selama masa pertumbuhan, orang tua mempunyai peran yang sangat penting.
Masa bayi merupakan masa keemasan dalam kehidupan seorang anak. Pada periode bayi, terjadi perkembangan yang pesat, baik dari segi fisik, kognitif, sosial, maupun emosional. Perkembangan yang pesat menjadi fondasi penting bagi pertumbuhan anak di masa-masa berikutnya. Pertumbuhan mengacu pada perubahan fisiologis yang terjadi pada tubuh anak, seperti peningkatan tinggi badan, perkembangan organ tubuh, serta pematangan fungsi fisik. Sementara itu, perkembangan lebih merujuk pada perubahan yang terjadi dalam kemampuan kognitif, emosional, dan sosial anak.
Kualitas anak yang baik dapat dicapai dengan memastikan bahwa pertumbuhan dan perkembangan anak juga baik. Orang tua berperan untuk memenuhi kebutuhan nutrisi agar anak mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang baik. Keterlambatan tumbuh kembang merupakan gangguan atau kelainan pada anak yang meliputi kelainan tumbuh dan kembang maupun keduanya. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan merupakan masalah yang serius bagi negara maju maupun negara berkembang di dunia. Gangguan pertumbuhan dan perkembangan yang tidak ditangani sejak dini dapat memengaruhi kehidupan anak dalam jangka panjang maupun jangka pendek.
Delay development merupakan suatu keadaan dimana seorang anak tidak mencapai perkembangan yang signifikan dibandingkan dengan teman sebayanya. Delay development disebabkan oleh gangguan pada salah satu perkembangan motorik kasar dan halus, seperti bicara dan bahasa, kognitif dan kinerja, sosial, psikologis, dan seksual. Delay development dapat berpengaruh pada tumbuh kembang anak dalam jangka panjang. Anak yang mengalami keterlambatan perkembangan mungkin mengalami kesulitan dalam aktivitas yang dianggap normal untuk anak seusianya, seperti berbicara, berinteraksi sosial, atau mengembangkan keterampilan motorik. Misalnya, keterlambatan pada kemampuan motorik kasar seperti bipedal stance.
Bipedal stance adalah kemampuan seorang anak untuk berdiri tegak menggunakan kedua kaki. Berdiri tegak membutuhkan koordinasi antara otot-otot tubuh bagian bawah dan sistem keseimbangan. Anak yang mengalami delay development pada fase bipedal stance menunjukkan adanya masalah pada perkembangan motorik kasar. Keterlambatan pada fase bipedal stance bisa menjadi indikasi adanya gangguan pada sistem otot atau masalah pada keseimbangan tubuh. Perkembangan motorik sering dijadikan sebagai tolak ukur untuk membuktikan bahwa anak tumbuh dan berkembang dengan baik.
Intervensi dini merupakan langkah pertama yang penting untuk membantu anak penderita delay development dalam mengembangkan kemampuan bipedal stance. Deteksi dini terhadap keterlambatan perkembangan memerlukan perencanaan program terapi yang sesuai. Intervensi dini bertujuan mencegah dampak jangka panjang, seperti gangguan postur. Dengan memulai terapi lebih awal, anak akan memiliki peluang lebih besar untuk mencapai perkembangan yang optimal. Intervensi harus dilakukan secara terstruktur dan melibatkan kolaborasi antara tenaga ahli, keluarga, dan lingkungan.
Fisioterapi memiliki peran sentral dalam menangani keterlambatan perkembangan bipedal stance. Fisioterapis merancang program latihan yang terfokus pada penguatan otot seperti latihan menggunakan metode play exercise. Latihan menggunakan metode play exercise menjadi aspek penting yang harus dilakukan oleh anak penderita delay development. Metode play exercise penting dalam pendekatan intervensi yang mencakup unsur-unsur yang mendukung kognitif, motorik, dan sensorik. Selain itu, fisioterapis memberikan edukasi kepada orang tua tentang teknik latihan yang aman dan efektif untuk diterapkan di rumah.
Proses terapi membutuhkan waktu dan kesabaran. Tidak semua anak menunjukkan perkembangan yang cepat, sehingga orang tua dan terapis harus tetap sabar. Kesabaran penting untuk menjaga suasana latihan tetap positif dan mendukung anak. Dengan pendekatan yang penuh kesabaran, anak merasa lebih nyaman dan termotivasi. Kesabaran juga membantu menciptakan hubungan yang baik antara anak, orang tua, dan terapis.
Keberhasilan terapi bipedal stance sangat bergantung pada konsistensi latihan yang dilakukan setiap hari. Latihan yang teratur membantu anak membangun kekuatan otot dan memperbaiki pola gerakan secara bertahap. Orang tua dan terapis perlu bekerja sama untuk memastikan latihan dilakukan secara konsisten. Konsistensi juga membantu anak memahami pentingnya latihan dalam perkembangan bipedal stance. Dengan demikian, tahap terapi dapat berjalan lebih cepat dan efektif. [*]