Beranda Daerah Sukoharjo Mahasiswa MBKM UNS 1076 Tingkatkan Produktivitas Ternak Itik di Desa Kagokan, Sukoharjo

Mahasiswa MBKM UNS 1076 Tingkatkan Produktivitas Ternak Itik di Desa Kagokan, Sukoharjo

Mahasiswa MBKM UNS 1076 tengah praktik membuat pakan alternatif berbahan dasar limbah roti | Foto: Istimewa

SUKOHARJO, JOGLOSEMARNEWS.COM – Mahasiswa program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Kelompok 1076 mengadakan serangkaian kegiatan edukasi untuk meningkatkan produktivitas ternak itik di Dusun Krasak, Desa Kagokan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kegiatan yang berlangsung pada 20–22 November 2024 itu  meliputi pembuatan pakan alternatif dari limbah roti, penyemprotan desinfektan, dan pengaplikasian dekomposer limbah peternakan.

Penyemprotan dekomposer sebagai wujud pengendalian pencemaran udara akibat kotoran ternak | Foto: Istimewa

Kegiatan dimulai pada Rabu (20/11/2024) dengan edukasi pembuatan pakan alternatif berbahan dasar limbah roti. Bertempat di Dusun Krasak, acara yang berlangsung pukul 08.00 hingga 10.00 ini dihadiri oleh para peternak itik setempat. Ketua Tim MBKM UNS 1076, Favian Listiawan, menjelaskan bahwa program ini bertujuan memberikan solusi kepada peternak untuk mengurangi biaya pakan yang kerap menjadi kendala.

“Kalau harga pakan sedang naik, peternak seringkali merugi karena hasil yang didapatkan tidak sebanding dengan biaya pakan. Maka dari itu, kami ingin memberikan solusi pakan baru yang lebih murah, namun tetap aman dan mudah dicari,” ujar Favian, seperti dikutip dalam rilisnya ke Joglosemarnews.

Dalam kegiatan tersebut, mahasiswa mempraktikkan proses pembuatan pakan dari limbah roti, mulai dari pemilihan bahan, penggunaan alat, hingga tahapan pengolahan. Para peternak juga diberi penjelasan tentang keunggulan dan kekurangan pakan alternatif ini.

Baca Juga :  KKN 188 UNS Surakarta Gelar Pemeriksaan Kesehatan Gratis di Desa Jirapan

Keesokan harinya, Kamis (21/11/2024), mahasiswa melanjutkan program dengan melakukan penyemprotan desinfektan di kandang-kandang itik milik peternak Dusun Krasak. Desinfektan yang digunakan terbuat dari bahan-bahan sederhana seperti bayclin, sabun cuci, dan formalin, sehingga dapat diaplikasikan oleh peternak secara mandiri dan rutin.

Penyuluhan dan edukasi pengolahan pakan alternatif berbahan bakuk limbah roti | Foto: Istimewa

“Selama beberapa tahun terakhir, para peternak sering mengalami kerugian akibat wabah penyakit. Dengan desinfeksi kandang secara rutin, kami berharap kesehatan ternak dapat lebih terjaga,” jelas Favian.

Puncak kegiatan berlangsung pada Jumat (22/11/2024) dengan penyemprotan dekomposer untuk mengurangi pencemaran udara akibat bau kotoran ternak. Dekomposer yang terbuat dari campuran molases, EM4, dan air ini diperam terlebih dahulu sebelum diaplikasikan. Proses fermentasi kotoran oleh mikroorganisme dalam dekomposer tidak hanya menghilangkan bau tidak sedap, tetapi juga menghasilkan pupuk organik kaya zat hara.

Baca Juga :  UNS Dorong Peningkatan UMKM Lokal di Sukoharjo Melalui Program Inovokasi

“Warga sangat antusias melihat pengaplikasian dekomposer. Mereka berharap bau kotoran itik yang selama ini mengganggu dapat berkurang, sehingga lingkungan menjadi lebih nyaman,” tambah Favian.

Dengan serangkaian kegiatan edukasi tersebut, mahasiswa MBKM UNS 1076 berharap para peternak itik di Dusun Krasak dapat meningkatkan produktivitas ternak mereka sekaligus menjaga kenyamanan lingkungan sekitar [Redaksi]